Sentimen
Positif (100%)
8 Apr 2024 : 05.13
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Incheon

Tokoh Terkait

Gorengan, Menu Buka Puasa yang Hangatkan Kebersamaan WNI di Korsel

8 Apr 2024 : 12.13 Views 1

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Gorengan, Menu Buka Puasa yang Hangatkan Kebersamaan WNI di Korsel

INCHEON, iNews.id - Di tengah keramaian Kota Incheon, Korea Selatan, kebersamaan dan kebersahajaan hadir saat Dai Ambassador Dompet Dhuafa ikut buka puasa bersama (bukber) para pekerja migran Indonesia (PMI).
 
Dalam momen bukber itu terjalin ikatan solidaritas erat, namun tetap mempertahankan kekhasan Tanah Air, yakni gorengan. Meski sudah lama tinggal di Korsel, gorengan tetap menjadi makanan favorit PMI untuk membatalkan puasa.
 
Keberadaan Dai Ambassador di Korsel Ustaz Ihya Ulumudin merupakan perwakilan spiritual dan budaya yang mengemban tugas memperkenalkan nilai-nilai Islam, Ziswaf, serta budaya Indonesia. Para dai berada di bawah Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).
 
Dalam semangat kebersamaan dan solidaritas, mereka tak hanya menjadi pemimpin rohani, tapi juga sahabat sekaligus keluarga bagi para PMI yang jauh dari Tanah Air. Bukber menjadi momen yang ditunggu-tunggu, di mana batas-batas keberagaman budaya dan agama terlampaui oleh persaudaraan dan kebersamaan.
 
Gorengan telah lama menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia. Di Incheon, para PMI menjadikan gorengan sebagai menu favorit untuk berbuka puasa. Aneka gorengan seperti pastel, risoles, bakwan, lumpia, tempe, dan lainnya menjadi bintang dalam hidangan buka puasa. 
Rasa gurih, renyah, dan kenyang yang dihadirkan oleh gorengan tidak hanya memenuhi kebutuhan akan makanan, tapi juga menghadirkan kehangatan dan kenangan akan Tanah Air.
 
Kehadiran Ustaz Ihya Ulumudin sebagai Dai Ambassador Dompet Dhuafa dalam acara buka puasa bersama para PMI di Incheon menjadi puncak kegembiraan dan kedekatan. Dia tak hanya membawa pesan-pesan keagamaan yang penuh inspirasi, tapi juga menjadi penghubung antara Tanah Air dan Negeri Gingseng.
 
Dalam atmosfer kebersamaan yang hangat, cerita-cerita tentang Tanah Air disampaikan Ustaz Ihya, sambil menikmati kelezatan gorengan dan hidangan lainnya. Setiap gigitan menghadirkan kehangatan dan kebersamaan, menyatukan hati dalam rasa syukur dan kegembiraan.
 
Dalam berbuka puasa dengan kehangatan dan kelezatan gorengan, Ustaz Ihya tidak hanya merayakan kebersamaan dan solidaritas, tetapi juga memperkuat ikatan budaya dan spiritual antara Indonesia dan Korea Selatan. Di tengah perjalanan hidup yang jauh dari Tanah Air, momen ini membawa kehangatan dan kegembiraan. Memperkuat semangat dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan di Negeri Gingseng.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (100%)