Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Bogor, Gunung, Sukabumi
Tokoh Terkait
Prasinta Dewi
Brigjen Aan Suhanan
Banjir dan Longsor Hantui Pemudik Lebaran 2024, Jalur Alternatif Belum Tentu Aman
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Bencana alam di sejumlah daerah terjadi pada masa arus mudik Lebaran 2024. Masyarakat pun menghadapi tantangan yang cukup berat untuk melintasi wilayah terdampak.
Sejauh ini, longsor sudah terjadi di Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) yang diduga akibat tingginya curah hujan. Longsor menyebabkan sebagian sisi jalan tol amblas.
Kakorlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan mengatakan bahwa Tol Bocimi tidak dapat dilintasi untuk sementara waktu.
“Maka (arus lalu lintas) kami alihkan dari Cigombong ke arteri, begitu juga di kilometer 72 itu kami tutup untuk tidak dilalui,” ujarnya.
Sementara di Sumatra Barat, banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat 5 April 2024 sore menyebabkan jalur Padang-Bukittinggi di kawasan Aie Angek, Kabupaten Agam, terputus. Padahal, jalur ini merupakan salah satu jalur mudik utama di wilayah Sumatra Barat.
Jalur Alternatif yang Juga Berpotensi BencanaBerdasarkan laporan media lokal, polisi meminta para pemudik menuju Sumbar untuk mencari jalur alternatif lain. Salah satu pemudik, Billy Gustyan (31) mengatakan bahwa kendaraan dari arah Bandara Internasional Minangkabau dan Kota Padang yang menuju Bukittinggi dialihkan melalui jalur lain.
Akibatnya, dia harus mencari jalur alternatif karena jalur Padang-Bukittinggi terputus pada Jumat 5 April 2024 akibat banjir lahar dari Gunung Marapi. Jalur alternatif yang dia lalui, melalui wilayah Malalak di Kabupaten Agam, juga dikenal rawan longsor. Apalagi dia melintas ketika cuaca sedang hujan lebat.
"Agak cemas juga tadi, karena takut longsor juga di jalur Malalak," kata Billy Gustyan.
Beruntung, dia pulang ke kampung halaman sebelum arus mudik mencapai puncaknya. Jadi arus lalu lintas di jalur alternatif masih lengang.
Potensi Bencana Akibat Cuaca EkstremDeputi Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Prasinta Dewi mengatakan bahwa bencana alam berupa banjir dan longsor juga berpotensi terjadi di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrem.
“Di Pulau Jawa, itu hampir semuanya (berstatus) merah (rawan bencana),” ucapnya.
Wilayah Pantai Utara Pulau Jawa, yang bulan lalu tergenang, juga disebut masih rawan banjir. Tingkat kerawanan bencana pada musim mudik kali ini, kata dia, meningkat dibandingkan tahun lalu imbas cuaca ekstrem yang melanda.
Oleh sebab itu, Prasinta Dewi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai titik-titik rawan bencana. BNPB menyediakan informasi terkait hal itu melalui aplikasi INArisk.
“Kalau masuk kategori merah, bukannya tidak boleh dilewati, tapi harus waspada. Misalnya ketika hujan lebat dan jarak pandang hanya beberapa meter, sebaiknya berhenti dulu,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.***
Sentimen: negatif (99.6%)