Sentimen
Positif (100%)
5 Apr 2024 : 12.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Institusi: UII

Kab/Kota: Bone

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Kenalkan Budaya Lokal di Ruang Digital, Jangan Jadi Konten Kreator yang 'Ngasal' Jum'at, 05/04/2024, 12:25 WIB

5 Apr 2024 : 19.25 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Kenalkan Budaya Lokal di Ruang Digital, Jangan Jadi Konten Kreator yang 'Ngasal'
Jum'at, 05/04/2024, 12:25 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar dalam rangka Literasi Digital di Indonesia mengenai  penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, Rabu, 3 April 2024, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Mengusung tema  "Melestarikan Budaya Lokal Melalui Konten Digital".

webinar ini menghadirkan narasumber  Dosen Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Alif Lukmanul Hakim; Ketua Asosiasi Sales Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan Hasrul As; dan Founder Mom Influencer Indonesia Chyntia Andarinie. Webinar ini melibatkan komunitas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bone, Sapma PP, dan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat STIH Pengayoman Watampone.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 % dari total populasi Indonesia. Di saat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas terhadap potensi meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun internet.

Pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5. Artinya, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia ada di level "sedang". Indeks tersebut sedikit meningkat dibanding 2020 lalu yang ada di level 3,46.

Dalam paparannya, Hasrul As menyampaikan bahwa menjaga budaya lokal di era digital tanpa batas geografis menjadi hal penting bagi masyarakat Indonesia. Selain individu pengguna media sosial, melestarikan budaya di era digital menjadi tanggung jawab bersama bagi komunitas lokal, komunitas budaya, seniman atau konten kreator, influencer, pemerintah, dan pelaku usaha.

"Media sosial menjadi ruang efektif untuk mempromosikan budaya lokal. Media sosial mampu mengangkat kembali budaya lokal, memunculkan potensi budaya dan melestarikan nilai-nilai budaya yang selama ini mulai luntur, sehingga informasi mengenai budaya lokal dapat diperoleh dengan mudah," ujar Hasrul.

Ia menambahkan, cara yang efektif dalam mempromosikan budaya lokal di ruang digital adalah melalui acara online dan pameran virtual, festival budaya dan pertukaran seniman, serta kolaborasi budaya dan interaksi Nusantara di kancah dunia.

Sementara menurut Chyntia Andarinie, tradisi atau budaya lokal dapat dipersatukan dengan teknologi. Keduanya bisa dikemas untuk diproduksi menjadi konten kreatif. Namun, sebelum dikemas sebaiknya perlu belajar mengenai ragam budaya lokal yang ada. Hal itu bisa dilakukan lewat partisipasi aktif ragam kegiatan budaya.

"Dengan konten kreatif, ragam budaya lokal bisa dikenalkan ke seluruh dunia lewat platform media sosial yang ada. Apalagi itu dilakukan dengan konsisten untuk mempopulerkan budaya lokal di ruang digital," ucapnya.

Namun, imbuh Chyntia, tak mudah memang mempopulerkan budaya lokal di ruang digital. Begitu banyak tantangan yang dihadapi, seperti menipisnya wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda, hilangnya privasi maupun maraknya pelanggaran hak cipta, serta kebebasan berekspresi yang berlebihan.

Alif Lukmanul Hakim menambahkan, menjadi konten kreator bukan hanya bagaimana membuat konten yang menarik. Namun, juga dibutuhkan keterampilan yang memadai untuk berhasil berkompetisi di dunia digital yang amat kompetitif. Dibutuhkan keahlian dan keterampilan mumpuni untuk menyebarman dan mengenalkan budaya lokal ke dunia luar.

"Ingatlah bahwa menjadi konten kreator pemula adalah perjalanan yang memerlukan waktu dan usaha. Sehingga, apabila telah memulai perjalanan, jangan mudah menyerah dan teruslah berkarya," tuturnya.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. 

Baca Juga: Menjaga Asa Indonesia Emas Berkelanjutan, Warta Ekonomi Hadirkan Economic dan Business Outlook 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (100%)