Sekjen PBB Geram 7 Relawan di Gaza Tewas Akibat Ulah Israel: Tak Masuk Akal!
Detik.com Jenis Media: News
Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengecam kasus tewasnya tujuh pekerja kemanusiaan akibat serangan udara Israel di Gaza. Guterres mengatakan peristiwa tersebut tidak masuk akal.
"Insiden ini menjadikan jumlah pekerja bantuan yang tewas dalam konflik ini menjadi 196 orang, termasuk lebih dari 175 anggota staf PBB kami," kata Guterres dalam pidatonya di Majelis Umum PBB dilansir AFP, Rabu (3/4/2024).
Tujuh korban tewas merupakan staf dari badan amal bantuan makanan World Center Kitchen. Para korban meninggal ini merupakan pekerja bantuan berkewarganegaraan Australia, Inggris, Palestina, Polandia, dan Amerika Serikat-Kanada.
Guterres mengatakan tewasnya para relawan di Gaza tidak masuk akal. Namun, hal itu menjadi imbas dari perang yang tidak kunjung selesai di wilayah tersebut.
"Ini tidak masuk akal. Tapi ini adalah akibat yang tidak bisa dihindari dari cara perang dilakukan," katanya.
Sekjen PBB itu juga mendesak kasus tewasnya 7 relawan tersebut dijadikan alarm untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza.
"Ini sekali lagi menunjukkan perlunya gencatan senjata kemanusiaan segera, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan perluasan bantuan kemanusiaan ke Gaza seperti yang diminta Dewan Keamanan dalam resolusinya," tutur Guterres.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dalam sidang yang digelar pekan lalu. Tindakan ini memicu kemarahan pemerintahan Netanyahu.
"Resolusi tersebut harus dilaksanakan tanpa penundaan," kata Guterres.
Dalih PM Israel soal Kematian 7 Relawan di Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui militer Israel melancarkan serangan udara di Gaza dan menyebabkan tujuh pekerja kemanusiaan meninggal dunia. Netanyahu berdalih tewasnya korban akibat ketidaksengajaan pasukannya.
"Sayangnya, pada hari terakhir ada kasus tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja memukul orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza," kata Netanyahu dilansir AFP.
"Hal ini terjadi dalam perang, kami akan menyelidikinya sampai akhir... Kami telah melakukan kontak dengan pemerintah dan kami akan melakukan segalanya agar hal ini tidak terjadi lagi," sambungnya.
Ketujuh korban yang tewas itu merupakan pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk World Central Kitchen (WCK). Mereka merupakan relawan yang bertugas mengirimkan bantuan makanan ke Gaza melalui jalur laut dari Siprus.
Para korban tewas dalam serangan udara yang dilakukan Israel di Gaza pada Senin (1/4) waktu setempat. Tujuh korban meninggal ini merupakan warga negara Australia, Polandia, Inggris, berkewarganegaraan ganda AS dan Kanada, serta Palestina.
(ygs/ygs)Sentimen: negatif (100%)