Sentimen
Positif (95%)
2 Apr 2024 : 06.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Hindu

Kab/Kota: Bekasi, Cirebon, Karawang

Tokoh Terkait

Siapakah Anak Prabu Siliwangi yang Terkenal Paling Sakti? Ini Sosoknya

2 Apr 2024 : 06.47 Views 12

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Siapakah Anak Prabu Siliwangi yang Terkenal Paling Sakti? Ini Sosoknya

JAKARTA -Siapakah anak Prabu Siliwangi yang terkenal paling sakti? Ini sosoknya berdasarkan cerita rakyat serta sejarah Indonesia.

Dalam hal ini Prabu Siliwangi merupakan Raja Agung pemimpin Kerajaan Sunda Pajajaran yang bercorak Hindu. Dia juga dikenal memiliki beberapa istri dan anak.

Lantas siapakah anak Prabu Siliwangi yang terkenal paling sakti? Ini sosoknya yakni Raden Kian Santang. Dia lahir dari pernikahan Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang pada 1315.

Tidak hanya itu Raden Santang ternyata punya peran besar untuk menyebarkan ajaran Islam. Apalagi Islam masuk ke Betawi atau Jakarta ternyata telah terjadi jauh sebelum kedatangan bala tentara Falatehan, yang mengusir orang Barat (Portugis) di Teluk Jakarta (sekitar Pasar Ikan).

Islam di Betawi dibawa oleh Syekh Quro pada tahun 1412. Syekh Quro merupakan seorang ulama dari Campa (Kamboja). Pada tahun tersebut, ia telah membangun sebuah pesantren di Tanjung Puro, Karawang.

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi mengatakan, berdirinya pesantren Quro di Karawang terjadi pada tahun 1418. Syekh Quro, atau Syekh Hasanuddin, berasal dari Kamboja.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Mula-mula maksud kedatangannya ke Jawa untuk berdakwah di Jawa Timur, namun ketika singgah di pelabuhan Karawang, Syekh Quro urung meneruskan perjalanannya ke timur. Ia memilih menetap dan menikah dengan seorang gadis Karawang dan membangun pesantren di Quro.

“Makam Syekh Quro di Karawang sampai kini masih banyak diziarahi orang. Di kemudian hari, seorang santri pesantren itu, yakni Nyai Subang Larang, dipersunting Prabu Siliwangi. Dari perkawinan ini lahirlah Raden Kian Santang yang kelak menjadi penyebar Islam. Banyak warga Betawi yang menjadi pengikutnya,” ujar Ridwan.

Menurut Ridwan, di kalangan penganut agama lokal, mereka yang beragama Islam disebut sebagai kaum langgaran, sebagai orang yang melanggar adat istiadat leluhur dan tempat berkumpulnya disebut langgar. Sampai sekarang warga Betawi umumnya menyebut mushala dengan langgar. Sebagian besar masjid tua yang masih berdiri sekarang ini, seperti diuraikan Heuken, dulunya adalah langgar.

Sementara, Siswadi, dalam tulisan 'Perkembangan Kota Jakarta', menulis: "Dalam abad ke-14 dan 15 kraton-kraton di Jawa sudah menerima Islam karena alasan politik".

Menurut kitab 'Sanghyang Saksakhanda', dituliskan, sejak pesisir utara Pulau Jawa - mulai dari Cirebon - Karawang dan Bekasi - terkena pengaruh Islam yang disebarkan orang-orang Pasai, maka tidak sedikit orang-orang Melayu yang masuk Islam.

Sentimen: positif (95.5%)