Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Timah Tbk
Kab/Kota: Kebayoran Baru
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Mahfud MD dan Sri Mulyani Sudah Lama Tahu Borok Bisnis Tambang, Kenapa Baru Terbongkar Sekarang?
Oposisicerdas.com Jenis Media: News
Eks Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ternyata pernah kompak membongkar borok bisnis pertambangan di Tanah Air.
Kendati demikian, keduanya tampak enggan untuk melaporkan secara langsung dan mengusut para mafia tambang.
Meskipun keduanya belum berhasil menyeret para mafia tambang ke meja hijau, para pebisnis tambang nakal kini perlahan terekspos.
Kekinian para pebisnis tambang nakal seperti suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis dan crazy rich PIK, Helena Lim ditangkap oleh Kejaksaan Agung lantaran terlibat dalam praktik tambang timah ilegal.
Lantas, seperti apa borok bisnis tambang yang diungkap oleh Mahfud MD dan Sri Mulyani.
Mahfud MD kesulitan ekspos mafia tambang: Dibekingi aparat
Mahfud MD mengaku dirinya sudah sekian kali memutar otak untuk bisa menjebloskan para mafia tambang ke meja hijau.
Namun, ada satu tantangan yang ia hadapi dalam mengekspos para penambang jahat.
Mahfud kala menghadiri ajang debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) membeberkan ada satu kendala besar dalam upayanya membongkar mafia tambang.
Sosok cawapres nomor urut 03 tersebut membongkar bahwa mafia tambang dibekingi oleh aparat sehingga membuat dirinya dan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK kelimpungan.
"Tambang ilegal banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, tapi disayangkan, sudah putusan Mahkamah Agung itu begitu. Bahkan, KPK seminggu lalu mengatakan bahwa untuk pertambangan di Indonesia, banyak sekali yang ilegal dan itu didukung oleh aparat-aparat dan pejabat," beber eks menteri itu.
Bahkan, Mahfud menghimpun data bahwa setidaknya ada 2500 tambang ilegal yang beroperasi secara gelap.
"Kita mencatat juga, dalam sepuluh tahun terakhir, terdapat sekitar 2500 tambang ilegal," lanjut Mahfud MD.
Sri Mulyani sempat lirik Harvey Moeis: Belikan anak pesawat
Tak hanya Mahfud MD, Sri Mulyani juga bersusah payah mengekspos para mafia tambang satu persatu.
Dahulu, Harvey Moeis sempat masuk ke radar pengawasan sang Menteri Keuangan.
Sri Mulyani sempat menyinggung fenomena seorang pebisnis kaya raya membelikan anaknya satu unit pesawat terbang. Sang Menteri Keuangan juga secara gamblang menyebutkan bahwa anak yang dimaksud masih berusia balita alias dua tahun.
Konon, Sandra Dewi dan Harvey Moeis sempat menghadiahkan sang anak, Rafael Moeis dengan sebuah pesawat terbang seharga USD 27 juta atau sekitar Rp428,5 miliar.
“Sekarang ini ada juga di media sosial, anak-anak yang baru umurnya 2 tahun sudah dikasih hadiah pesawat, bukan pesawat-pesawatan ya, pesawat beneran sama orang tuanya,” beber Sri Mulyani di awal tahun 2022 silam.
Sayangnya karena disinyalir belum memiliki bukti yang cukup, Sri Mulyani belum bisa mengekspos Harvey Moeis kala itu.
Mafia tambang terekspos: Kini ada Harvey Moeis dan Helena Lim
Kehadiran duo Harvey Moeis dan Helena Lim seakan-akan mengamini perkataan Mahfud MD.
Adapun kedua sosok pengusaha tambang kaya raya tersebut ternyata melakukan praktik tambang ilegal.
Keduanya diduga kuat terlibat dalam korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022 yang merugikan negara sebesar Rp271 triliun.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus atau Dirdik Jampidsus, Kuntadi mengekspos bahwa sang suami Sandra Dewi tersebut menjadi perpanjangan tangan dalam praktik tambang timah gelap tersebut.
Tugas Harvey antara lain menghubungi sejumlah pihak demi memuluskan kegiatan tambang yang berada di luar jangkauan hukum itu.
"Sekira tahun 2018 sampai dengan 2019 saudara HM (Harvey Moeis) ini menghubungi Direktur Utama PT Timah, yaitu saudara MRPT atau saudara RZ dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah," ungkap Kuntadi di Kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024) malam.
Foto: Kolase Mahfud MD dan Sri Mulyani (ist)
Sentimen: negatif (100%)