Sentimen
Tokoh Terkait
Sri Mulyani Tenang usai Jabat Tangan dengan Basuki Hadimuljono, Janjian Pamit dari Kabinet?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perasaan leganya usai berjabat tangan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Apakah ada hubungannya dengan keputusan mereka untuk tak lagi bergabung dengan pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser?
Sri Mulyani mengungkapkan perasaannya itu dalam takarir unggahan di akun Instagramnya, @smindrawati. Dalam foto tersebut, tampak keduanya saling bersalaman sambil tersenyum satu sama lain.
Menkeu Sri mengenakan atasan batik, sedangkan Menteri PUPR yang kerap dipanggil Pak Bas itu tampak memakai setelan kemeja putih. Di belakang tampak kerumunan peserta rapat yang hendak meninggalkan ruangan tempat foto diambil.
"Lega bersalaman dengan Pak Basuki Hadimuljono menandakan telah selesainya pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2023 yang merupakan tahun yang penuh tantangan dan tidak mudah," kata Sri Mulyani, melalui akun Instagram @smindrawati, dilihat Jumat, 29 Maret 2024.
Ternyata, foto tersebut hendak menunjukan momen Entry Meeting, Kamis pagi, 28 Maret 2024, di Kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk penyerahan hasil pelaksanaan APBN 2023.
Sri Mulyani melanjutkan, penyerahan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2023 merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Tanggung jawab yang dimaksud tentu berkaitan dengan pelaksanaan APBN 2023 untuk kemuidan diaudit BPK.
"Ini adalah Entry Meeting terakhir untuk Kabinet dibawah Presiden Jokowi dan Wapres Kyai Ma'ruf Amin. It is The Final Countdown..! (ini saat-saat menuju akhir pemerintahan)," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: KPK Selisik Catatan Proyek Kementan di Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat
Alasan Perasaan Lega Sri MulyaniMasih di akun serupa, @smindrawati, Menkeu RI menilai betapa berat tantangan APBN 2023. Selain ketegangan geopolitik, inflasi global yang tinggi juga menjaidi pemicu suku bunga meningkat, sehingga arus modal keluar dan nilai tukar melemah.
"Selain itu climate change, hingga disrupsi teknologi digital menambah ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dunia melemah, resiko fiskal banyak negara meningkat dan bahkan banyak negara mengalami Debt distress," ujar dia, di @smindrawati, Kamis, 28 Maret 2024.
"APBN 2023 kembali harus bekerja keras namun di saat yang bersamaan harus melakukan konsolidasi untuk mengembalikan kesehatan APBN," kata dia lagi.
Sebelumnya, baik Sri Mulyani maupun Basuki Hadimuljono dikabarkan hendak angkat kaki dari kabinet Jokowi, bahkan sebelum Presiden ke-7 RI itu lengser dari takhta. Namun, kabar tersebut sudah ditepis pihak Menkeu dan Menteri PUPR. Keduanya terus mendampingi kerja Jokowi dan membuktikan tak ada perpecahan internal Kabinet Indonesia Maju di akhir masa pemerintahan Jokowi. ***
Sentimen: netral (61.5%)