FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Imam Shamsi Ali mengkritik wacana pembangunan patung burung Garuda yang direncanakan di Ibukota Nusantara (IKN).

Dalam keterangan yang diungkapkan, Shamsi Ali menyatakan rasa terkejutnya terhadap anggaran yang direncanakan untuk proyek ini, yakni mencapai Rp510,79 triliun.

"Rp510,79 T untuk bangun patung Garuda?," kata Shamsi Ali dalam keterangannya di aplikasi X @ShamsiAli2 (27/3/2024).

Bagi Shamsi Ali, anggaran sebesar itu mungkin akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama di tengah kondisi harga-harga yang melambung belakangan ini.

"Sementara rakyat menjerit harga melambung. Gak waras sekali!," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, pembangunan patung raksasa Garuda sebagai ikon IKN terus berlanjut.

Kabarnya, ini akan berdampingan dengan Istana Negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Patung raksasa ini, hasil karya pematung terkenal Nyoman Nuarta, memiliki desain burung Garuda yang sedang mengepakkan sayap.

Dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi, patung ini direncanakan menggunakan emas 24 karat.

Dalam spesifikasi yang diungkapkan oleh Nyoman Nuarta, patung garuda raksasa ini akan memiliki berat setara dengan 290 gajah, dengan 4.854 bilah selubung.

Setiap selubungnya memiliki berat 0,3 ton, sehingga total bobot patung ini mencapai sekitar 1.456 ton.

Patung ikonik ini memiliki bentangan sayap sepanjang 177 meter dan tinggi 77 meter, menjadikannya sebagai salah satu patung raksasa yang memukau.

Tak hanya itu, patung garuda ini juga akan dilapisi emas 24 karat, menambah kemegahan dan keunikan dari patung ini.

Biaya pembangunan patung raksasa ini juga tidak main-main, dengan total biaya mencapai sekitar Rp 510,79 triliun.

Pada Oktober 2023, Presiden Joko Widodo secara simbolis memasang modul pertama Garuda ini, dengan baut-baut yang terpasang bahkan dilapisi emas 24 karat.

Pembangunan patung raksasa Garuda ini menjadi bagian dari proyek besar IKN, yang semakin menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun infrastruktur megah untuk masa depan.

(Muhsin/fajar)