Sentimen
Negatif (94%)
25 Mar 2024 : 15.46
Informasi Tambahan

Institusi: MUI

Ketua MUI Sebut Poster dan Trailer Film Kiblat yang Kontroversi Agar Menarik Perhatian dan Banyak Penonton

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

25 Mar 2024 : 15.46
Ketua MUI Sebut Poster dan Trailer Film Kiblat yang Kontroversi Agar Menarik Perhatian dan Banyak Penonton

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis menyebut poster dan trailer film Kiblat yang kontroversi merupakan kecenderungan dalam film horor. Tujuannya agar menarik perhatian.

“Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (24/3/2024).

“Tapi kalau menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton,” tambahnya.

Ia bilang, narasi keagamaan memang kerap dimanfaaykan. Tujuannya untuk meraup keuntungan.

“Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi,” ucapnya.

Baginya, hal tersebut tidak boleh dilawan. Mesti dilawan.

“Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” pungkasnya.

Sejak rilis pada Kamis 21 Maret 2024, poster dan trailer film Kiblat memang menuai sorotan. Berbagai pihak mengkritik film bergenre horor itu.

Poster film Kiblat menggambarkan seseorang seperti sedang memeragakan gerakan rukuk dalam salat. Namun gerakan salat tersebut tampak tak lazim, karena tubuh orang itu membungkuk ke arah yang berlwanan.

Sementara pada trailernya, menampilkan pemeran utama bernama Ainun, yang diperankan oleh Yasmin Napperterlihat sedang bersiap untuk melakukan salat. Tapi pada saat rukuk, tiba-tiba saja tubuhnya membungkuk ke arah yang berlawan hingga ia pun berteriak kesakitan.

Film garapan sutradara Bobby Prasetyo ini menggandeng sejumlah artis ternama, mulai dari Yasmin Napper, Arbani Yasiz, hingga YouTuber Ria Ricis.

Karena banyaknya kritik, tim produksi pada Sabru 23 Maret 2024 memutuskan untuk menarik poster dan trailer film Kiblat dari peredaran.
(Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (94.1%)