Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
Rusia Masukkan Gerakan LGBT dalam Daftar Organisasi Teroris
iNews.id Jenis Media: Nasional
MOSKOW, iNews.id - Rusia merupakan salah satu negara yang menerapkan tindakan keras terhadap LGBT. Setelah melarang propaganda dan kampanyenya, otoritas Rusia memasukkan kelompok-kelompok yang terkait dengan LGBT dalam daftar teroris dan ekstremis.
Layanan Pengawasan Keuangan Federal Rusia Rosfinmonitoring memperluas daftar individu dan organisasi terorisme dengan memasukkan kelompok-kelompok yang dikategorikan gerakan sosial LGBT internasional serta unit-unit strukturalnya.
Mahkamah Agung Rusia pada November 2023 mengeluarkan putusan yang menguatkan keputusan Kementerian Kehakiman bahwa gerakan LGBT internasional merupakan gerakan ekstremis.
Awal pekan ini, pengadilan memerintahkan penangkapan seorang direktur seni sebuah bar gay di Kota Orenburg atas dakwaan melanggar larangan kampanye LGBTQ.
Berdasarkan undang-undang, bank diharuskan membekukan dana orang-orang yang masuk dalam daftar serta menangguhkan layanan terhadap mereka. Namun, para aktivis menyayangkan tidak ada penafsiran spesifik mengenai gerakan LGBT internasional.
Sebelumnya Rosfinmonitoring sudah memasukkan lebih dari 14.000 orang dan entitas dalam daftar kelompok teroris dan ekstremis, mulai dari Al Qaeda, ISIS, Taliban, hingga Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina serta gerakan yang didirikan tokoh oposisi Alexei Navalny.
Meski demikian seorang sumber pejabat mengatakan, aturan baru ini tidak memengaruhi hak privasi warga negara serta tidak akan menimbulkan konsekuensi hukum yang negatif.
Pembatasan tersebut hanya terkait dengan perlunya mematuhi larangan propaganda LGBT, mengampanyekannya, membangkitkan minat, serta keterlibatan dalam gerakan LGBT.
Rusia pada 2022 memperluas larangan propaganda LGBT terhadap anak di bawah umur.
Presiden Vladimir Putin bulan lalu juga mengklarifikasi bahwa otoritas tidak akan mengganggu hak pribadi warganya selama mereka tidak melakukannya di depan umum dan tidak melibatkan anak-anak. Putin sebelumnya juga melarang kampanye praktik "hubungan seksual yang tak biasa" sebaliknya berupaya mempromosikan nilai-nilai hubungan kekeluargaan yang normal.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (99.6%)