Sentimen
Negatif (98%)
20 Mar 2024 : 23.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Pak Erick Ini Omon-omon Saja

20 Mar 2024 : 23.05 Views 8

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Pak Erick Ini Omon-omon Saja

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam mengkritik kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Bahkan, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menggunakan pernyataan omon-omon yang disampaikan Prabowo Subianto dalam Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. "Agar mohon maaf sekali lagi meminjam istilahnya Pak Prabowo, Pak Erick Thohir ini omon-omon saja, no action. Kalau kata anak muda seperti itu," kata Mufti di ruang Komisi VI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dia meminta Erick memperbaiki kinerja. Sehingga, Kementerian BUMN bisa menjalankan tugasnya dengan baik. "Harapan kami ke depan harus diperbaiki Pak, di waktu yang singkat ini ke depan harus dilakukan kerja-kerja taktis," ungkap dia.   Selain itu, Mufti menyinggung soal dukungan Erick kepada Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di sisi lain, Prabowo juga disebut kerap mengkritik BUMN. Prabowo disebut menilai BUMN hanya mengandalkan proteksi dari pemerintah. Pada kesempatan lain, Prabowo juga disebut mengatakan bahwa BUMN mematok harga tinggi meski sudah diberikan hak istimewa untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintahan. "Kenapa Pak Prabowo kembali (mengkritik) BUMN, padahal di bulan ini pilpres sudah selesai. Padahal beliau tidak perlu lagi elektabilitas. Padahal beliau tidak perlu lagi mencari suara hati pemilih, artinya apa, artinya BUMN di mata Pak Prabowo benar-benar tidak baik-baik saja," ucap Mufti. Mufti membayangkan jika Prabowo menjadi presiden. Lalu, menilai Erick tak berkinerja baik. "Misalnya siapa tau Pak Prabowo terpilih menjadi presiden, kemudian beliau melihat BUMN tidak baik, bahwa BUMN hanya menjadi benalu bagi negara, bahwa BUMN hanya menjadi lintah darat, bangsa kita. Kemudian beliau membubarkan BUMN ini, maka tentu Pak Erick Thohir sebagai menteri bumn di periode 2019-2024 akan dicatat dalam sejarah sebagai terburuk di dalam sejarah itu," ujar dia.

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam mengkritik kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Bahkan, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menggunakan pernyataan omon-omon yang disampaikan Prabowo Subianto dalam Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
 
"Agar mohon maaf sekali lagi meminjam istilahnya Pak Prabowo, Pak Erick Thohir ini omon-omon saja, no action. Kalau kata anak muda seperti itu," kata Mufti di ruang Komisi VI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.
 
Dia meminta Erick memperbaiki kinerja. Sehingga, Kementerian BUMN bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Harapan kami ke depan harus diperbaiki Pak, di waktu yang singkat ini ke depan harus dilakukan kerja-kerja taktis," ungkap dia.
 
Selain itu, Mufti menyinggung soal dukungan Erick kepada Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di sisi lain, Prabowo juga disebut kerap mengkritik BUMN.
 
Prabowo disebut menilai BUMN hanya mengandalkan proteksi dari pemerintah. Pada kesempatan lain, Prabowo juga disebut mengatakan bahwa BUMN mematok harga tinggi meski sudah diberikan hak istimewa untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintahan.
 
"Kenapa Pak Prabowo kembali (mengkritik) BUMN, padahal di bulan ini pilpres sudah selesai. Padahal beliau tidak perlu lagi elektabilitas. Padahal beliau tidak perlu lagi mencari suara hati pemilih, artinya apa, artinya BUMN di mata Pak Prabowo benar-benar tidak baik-baik saja," ucap Mufti.
 
Mufti membayangkan jika Prabowo menjadi presiden. Lalu, menilai Erick tak berkinerja baik.
 
"Misalnya siapa tau Pak Prabowo terpilih menjadi presiden, kemudian beliau melihat BUMN tidak baik, bahwa BUMN hanya menjadi benalu bagi negara, bahwa BUMN hanya menjadi lintah darat, bangsa kita. Kemudian beliau membubarkan BUMN ini, maka tentu Pak Erick Thohir sebagai menteri bumn di periode 2019-2024 akan dicatat dalam sejarah sebagai terburuk di dalam sejarah itu," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ABK)

Sentimen: negatif (98.4%)