BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah di Indramayu Provinsi Jawa Barat belakangan ini ramai diperbincangkan lantaran pelaksanaan shalat tarawih kilat. Untuk menyelesaikan 23 rakaat shalat tarawih, para jamaah hanya membutuhkan waktu 7 menit dengan rata-rata 18 detik per satu rakaatnya.

Hal itu pun mendapatkan sorotan Persatuan Islam (PERSIS). Ketua Pimpinan Wilayah PERSIS Jawa Barat Iman Setiawan Latief menilai, shalat harus dilakukan dengan tenang dan khusyuk, tidak terburu-buru.

"Ketika ada salat Tarawih dilakukan secara kilat, maka yakin bahwa shalat tersebut tidak dilakukan secara tenang, nyaman dan terutama tidak thumaninah dan tidak khusyuk. Padahal hal tersebut disyariatkan," ujar Iman, Selasa, 19 Maret 2024.

Menurutnya, ketenangan dan kekhusyukan dalam shalat menjadi hal yang penting. Sebab, saat membaca ayat-ayat Al Qur'an seperti surat Al Fatihah, harus dibaca dengan ketentuan dan kaidah bacaah serta tajwidnya.

"Oleh karena itu, dianjurkan agar tidak melakukan salat dengan cepat dan terburu-buru. Tetapi dengan cara tenang, thumaninah dan khusyuk agar shalat kita diterima Allah SWT," tegasnya.

Maka dari itu, Iman menganjurkan agar pihak yang melakukan salat tarawih kilat untuk segera merubah tata cara pelaksanaan salat menjadi lebih tenang dan umum seperti yang biasa dilakukan masyarakat lain.

"Iya betul harus dirubah, tidak dengan cara kilat. Tapi seperti umum dan biasa. Sehingga masuk dalam ketentuan yang disyariatkan oleh agama Islam," tegasnya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Trafik Lebaran, Indosat Tambah 30 Site Baru

Baca Juga: Dedi Mulyadi Raih Suara Tertinggi, Ini Daftar Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VII, Ada Artis Muda yang Baru Gabung Parpol Ikut Masuk Senayan

Untuk diketahui, salat tarawih kilat di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah, Indramayu telah menjadi bagian dari ajaran turun temurun.

Adapun shalat tarawih kilat di Ponpes Al-Qur'aniyah yang berada di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng itu sudah dimulai sejak imam salat KH Ahmad Zuhri Ainani sekitar tahun 2009-2010 yang menjadi generasi pertama salat tarawih 'kilat'.