Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: DUDI, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ditjen Vokasi
Kab/Kota: Cirebon
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ribuan SMK dan Puluhan PTV Siap Kembangkan Industri Fesyen
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Senin, 18/03/2024 21:16 WIB
Penandatanganan PKS antara satuan pendidikan vokasi dan industri batik trusmi (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Tercatat sebanyak 1.130 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 10 perguruan tinggi vokasi (PTV), dengan kompetensi keahlian dan program studi tata busana se-Indonesia, berkomitmen mengembangkan industri modest fesyen.
Komitmen ini diwujudkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara SMK dengan industri, yang dalam hal ini adalah BT Batik Trusmi.
Kemitraan ini disambut baik oleh Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Wardani Sugiyanto, sebagai upaya memperkuat kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri.
"Kerja sama ini harus saling menguntungkan. Kami sangat berharap produk-produk kreatif dari anak-anak SMK ini bisa disalurkan atau diberikan jalan di arah mana perdagangan ini bisa kita putar, peluang mana yang bisa kami tangkap," kata Wardani dalam siaran pers pada Minggu (17/3) kemarin.
"Ini sebuah tantangan untuk terus memperkuat kemitraan, mari bersama-sama memadukan potensi para guru, para siswa dengan pasar, bersama dengan potensi yang ada di industri, sehingga kita menyiapkan SDM sesuai dengan kebutuhan industri," sambung dia.
Lima SMK yang menandatangani PKS dengan BT Batik Trusmi, yaitu SMKN 30 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMKN 2 Cirebon, SMK Yami Waled Cirebon, dan SMK Bina Cendekia Cirebon.
Bagi industri Batik Trusmi, adanya kemitraan dengan SMK menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis, terutama dalam merekrut SDM tata busana yang terampil dan kompeten.
CEO dan founder BT Batik Trusmi, Sally Giovanny menjelaskan, kolaborasi dengan pendidikan vokasi, khususnya SMK ini dijembatani oleh Kemdikbudristek dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Ini seperti gayung bersambut. Kami di industri fesyen, khususnya kriya memang industri yang padat karya sehingga membutuhkan banyak kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Jadi nanti kainnya dari kita ya batik trusmi, lalu dikaryakan oleh para siswa SMK," ungkap Sally.
BT Batik Trusmi yang didampingi oleh Direktorat Mitras DUDI Kemdikbudristek dan Direktorat Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag sebelumnya telah melaksanakan audiensi kepada kelima SMK yang memiliki kompetensi keahlian tata busana.
Dua di antaranya SMK di wilayah Jakarta pada 5 Februari 2024, dan pada 8 Maret 2024 dilanjutkan ke tiga SMK di wilayah Cirebon Jawa Barat, lokasi yang menjadi kekhasan batik trusmi. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Sally Giovanny.
Dia mengaku tertarik bermitra dengan satuan pendidikan vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM, sehingga membuka kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk turut serta dalam program-program yang dijalankan oleh BT Batik Trusmi.
Kemendag sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kolaborasi BT Batik Trusmi dan SMK berharap dampak dari kemitraan yang terjalin mampu memperluas pasar batik trusmi hingga mancanegara.
Dalam dua tahun terakhir, Kemendag bersama Kemdikbudristek juga mendorong keterlibatan satuan pendidikan vokasi dalam ekosistem perdagangan melalui ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
"Semoga kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua belah pihak, batik trusmi sebagai salah satu brand fashion tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," ujar Merry Maryati selaku Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag.
Diketahui, ruang lingkup PKS ini mencakup antara lain: penyelarasan kurikulum berbasis industri; peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; penyediaan pendidik tamu dari DUDI di SPV; pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana; sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; Praktik Kerja Lapangan dan/atau magang; dan rekrutmen lulusan pendidikan vokasi.
"Semoga kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem kemitraan sebagai rantai pasok yang solid dan berkelanjutan, di mana kerja sama ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak," tutup Koordinator Tim Kerja Bidang Kemitraan Direktorat Mitras DUDI, Yoggi Herdani.
KEYWORD :Batik Trusmi Ditjen Vokasi Kemdikbudristek SMK Politeknik
Sentimen: positif (100%)