Saleh PAN soal Andi Arief Tawarkan Setgab 2009: Masih Perlu Dikaji

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

16 Mar 2024 : 09.07
Saleh PAN soal Andi Arief Tawarkan Setgab 2009: Masih Perlu Dikaji
Jakarta -

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menawarkan dua opsi untuk pemerintahan ke depan, yakni menggunakan koalisi persatuan nasional dan pembentukan Sekretariat Gabungan (Setgab) seperti di 2009. Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay mengatakan siapa pun boleh mengajukan usulan.

"Kemarin ada usulan soal barisan nasional. Ini ada lagi tawaran opsi persatuan nasional atau Setgab. Siapa pun boleh mengajukan usulan. Bisa jadi masukan dan referensi," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (15/3/2024).

Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran ini mengatakan usulan Andi Arief itu masih perlu dikaji dan didalami. Selain itu, kata Saleh, perlu dilibatkannya para ahli.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam konteks itu, aspirasi dan usulan itu masih perlu dikaji dan didalami. Perlu waktu khusus untuk mengkaji dan mendalaminya. Selain itu, dibutuhkan juga para ahli yang menguasai berbagai bidang. Dengan begitu, aspirasi dan usulan itu menjadi aplikatif dan implementatif," kata Saleh.

Saat ini, Saleh menyebut TKN masih fokus mengawal dan mengikuti proses penghitungan suara baik di pilpres maupun pileg. Semua anggota koalisi, kata Saleh, ikut menjaga suara pilpres, sementara parpol menjaga perolehan suaranya baik di semua tingkatan.

"Masalahnya, TKN saat ini masih fokus mengawal dan mengikuti proses perhitungan suara. Baik suara pilpres maupun pileg. Anggota koalisi, semua ikut menjaga suara pilpres. Sementara, masing-masing parpol menjaga perolehan suaranya baik di daerah, provinsi, maupun pusat. Ini butuh waktu dan keseriusan," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Saleh, semua parpol diminta bersiap menghadapi gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Nanti, katanya, setelah itu selesai, usulan-usulan itu akan dipertimbangkan.

"Mungkin Gerindra, Golkar, Demokrat, dan partai-partai pengusung lainnya juga masih sibuk. Kalau kami di PAN, diperintah untuk fokus jaga suara. Selain itu, diminta untuk bersiap menghadapi persidangan di MK. Baik sebagai penggugat atau pun pihak terkait," katanya.

"Nanti kalau sudah tenang, usulan-usulan itu bisa dibicarakan lagi. Tanggal 20 (Maret) nanti akan ditetapkan hasil pemilu. Setelah itu, ada waktu untuk ke MK. Setelah selesai, waktu mungkin akan sedikit lega," imbuhnya.

Saleh mengatakan setelah proses gugatan di MK selesai, di situlah nantinya akan mulai membahas pemerintahan ke depan. Saleh meminta semua pihak menjaga keteduhan dan kesejukan.

"Lagian, kalau sudah selesai proses di MK, barulah resmi ada pemenang. Di situlah nanti baru pantas membicarakan soal pemerintahan ke depan. Kalau sekarang, takut dibilang kecepatan. Saat ini, semua serba salah. Lebih baik santai dan ikut bersama-sama menjaga keteduhan dan kesejukan," imbuhnya.

Elite PD Tawarkan 2 Opsi

Andi Arief merespons wacana pemerintahan yang mengedepankan persatuan nasional. Andi Arief menawarkan dua opsi kepada Prabowo Subianto selaku calon presiden yang unggul penghitungan Pilpres 2024.

"Pemerintahan persatuan nasional itu hal biasa. Era Gus Dur dan Ibu Megawati juga menggunakan koalisi persatuan nasional," kata Andi Arief kepada wartawan, Jumat (15/3).

Selain pembentukan koalisi persatuan nasional, Andi Arief mengusulkan Prabowo memakai opsi pembentukan Setgab Koalisi Pemerintahan. Andi Arief menyebut Setgab ini pernah terbentuk pada 2009 atau era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tergantung presiden terpilih mau menggunakan atau memilih opsi lain seperti Setgab 2009," ujar Andi Arief.

Andi Arief sedikit mengulas soal Setgab 2009. Saat itu, SBY selaku presiden merupakan Ketua Setgab 2009.

"Ketua Setgabnya kalau 2009 kan Pak SBY, ketua harian Pak Syarief Hasan," ujar dia.

Di tengah usulan Andi Arief ini, berkembang wacana untuk menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pemimpin koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Lalu, apakah Jokowi bisa menjadi ketua Setgab andai Prabowo benar-benar menerapkan Setgab? Andi Arief menyebut bisa saja Jokowi menjadi ketua Setgab dengan catatan mewakili satu partai.

"Kalau Jokowi bisa saja, tapi harus mewakili satu partai. Keanggotaan koalisi kan pimpinan partai," kata Andi Arief.

(whn/jbr)

Sentimen: positif (99.8%)