Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Tokoh Terkait
Kantor Mabes Polri di IKN Bak Megahnya Hotel Nusa Dua Bali, kata Ridwan Kamil
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Desain Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) disebut-sebut tak ubahnya hotel di Nusa Dua Bali. Sangking megahnya, bangunan Mabes Polri di IKN dikatakan tak diserupai bangunan kepolisian manapun di dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Kurator Pembangunan IKN, Ridwan Kamil. Dia mengisyaratkan rasa bangga terhadap desain pembangunan Mabes Polri yang menurutnya begitu hebat.
"Lihat, kantor Pak Kapolri, keren begini nggak ada di dunia, coba masuk jalan-jalan silakan ke seluruh dunia, nggak ada kantor polisi sekeren kantor polisi Republik Indonesia," ujarnya, dalam Rakornas Ibu Kota Nusantara di Grand Ballroom Hotel Kempinsky, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.
"Nggak kayak kantor polisi Pak (bentuknya), kayak hotel di Nusa Dua, tapi isinya polisi. Begitulah kira-kira," kata dia lagi.
Dalam paparan yang ditampilkan Emil, tampak bangunan Mabes Polri di IKN yang berarea cukup luas dengan dominasi warna hijau dari pepohonan di sekitarnya.
Kemudian, terlihat ada tiga Gedung dalam kawasan tersebut. Dua gedung tampak menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik, kemudian ada sebuah helipad pada gedung lainnya, sebagai tempat mendaratkan helikopter.
Gedung itu kian megah dan asri dengan kolam-kolam dan taman sekitar gedung tersebut. "Ini kan taman, ada air, ada hutan, dan lain sebagainya," kata dia.
Baca Juga: Sekda Bandung Ema Sumarna Mengundurkan Diri, Kuasa Hukum Ungkap Alasannya
IKN Harus Layak Huni dan ManusiawiRidwan Kamil (RK) menegaskan betapa pentingnya IKN dijadikan kota yang layak huni dan manusiawi. Ia mengaku tak ingin menyaksikan IKN bernasib sama seperti beberapa ibu kota lain yang gagal terlepas dari dana fantastis yang sudah digelontorkan.
Sebagai Kurator Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Ridwan Kamil menjelaskan di antara ciri sebuah ibu kota dapat dikatakan layak huni. Dia menyampaikan pernyataan tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN di Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.
“Maka saya katakan IKN harus layak huni, cirinya ada orang berjalan kaki. Kalau di IKN tidak ada orang berjalan kaki, kita gagal menciptakan kota yang manusiawi, ke mana-mana harus naik kendaraan, naik mobil," kata RK, dikutip dari Antara, Jumat, 15 Maret 2024.
Pria yang akrab disapa Emil itu lantas mengambil contoh Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar sebagai ibu kota baru yang dinilai gagal. Emil menjelaskan, kota tersebut sepi dan fokus desain hanya untuk pusat pemerintahan.
Emil menekankan alasan kota Naypyidaw sepi adalah lantaran tidak didesain sebagai kota utuh. Kota tersebut tidak mempertimbangkan aspek kehidupan masyarakat yang beragam dan hanya dimaksudkan sebagai pusat pemerintahan
"Hanya memindahkan kantor, maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya-miskin bercampur. Kota (ibu kota baru) itu semua golongan harus hadir," katanya. ***
Sentimen: positif (99%)