Sentimen
Positif (99%)
16 Mar 2024 : 02.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Brebes, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Tegal, Banyumas

Tokoh Terkait

Status Gunung Slamet Meningkat Jadi Level II Waspada

16 Mar 2024 : 09.15 Views 1

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Status Gunung Slamet Meningkat Jadi Level II Waspada
tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengimbau masyarakat tetap tenang dalam menghadapi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

"Berdasarkan surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan Nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 tertanggal 19 Oktober 2023, status Gunung Slamet ditingkatkan dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada sejak pukul 08.00 WIB tadi," kata Budi di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023).

Menurut Budi, BPBD Banyumas bakal mengikuti rencana kontingensi bencana erupsi Gunung Slamet untuk level Jawa Tengah.

BPBD Banyumas akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Kabupaten Pemalang dan Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Wilayah Slamet Selatan di Purwokerto.


"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh terhadap berita hoaks yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet," kata Budi.

Berdasarkan surat bernomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 yang ditandatangani Kepala PVMBG Hendara Gunawan, tingkat aktivitas Gunung Api Slamet dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai 19 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB.


Berdasarkan evaluasi PVMBG, kegempaan Gunung Slamet yang wilayahnya meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu pada Oktober 2023 meningkat. Hal itu ditandai dengan peningkatan ampitudo tremor menerus yang diikuti dengan terekam gempa tremor harmonik dalam durasi yang panjang.

Peningkatan amplitudo tremor menerus itu menunjukkan peningkatan pemanasan air tanah dalam tubuh Gunung Slamet di kedalaman dangkal. Sedangkan gempa tremor harmonik dalam durasi panjang menunjukkan peningkatan embusan dalam tubuh Gunung Slamet.

Kemudian, pengukuran deformasi menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Slamet.

Dengan adanya inflasi pada Stasiuh Tiltmeter Bambangan (Kabupaten Pemalang)--yang merupakan stasiun tiltmeter terdekat dengan puncak Gunung Slamet--menunjukkan tekanan telah bergerak menuju puncak Gunung Slamet atau berada pada kedalaman yang lebih dangkal dari sebelumnya.

Hal itu menunjukkan peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet yang dapat memicu gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik.

Potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini berupa erupsi freatik dan magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar di sekitar puncak dalam radius dua kilometer. Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah dan melanda daerah yang ditentukan oleh arah serta kecepatan angin.

Terkait dengan kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

Sentimen: positif (99.2%)