Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Grup Musik: APRIL
Hewan: Sapi, Ayam
Tokoh Terkait
Amran Sulaiman
Ramadhan 2024: Harga Sembako Mahal jadi Tantangan Berat Bagi Masyarakat Miskin untuk Sahur dan Buka Puasa
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, telur, daging, dan kebutuhan pangan lainnya selama Ramadhan 2024 telah menyebabkan inflasi harga pangan yang bergejolak, mencapai lebih dari 8 persen. Angka ini tiga kali lebih tinggi dari inflasi umum yang berada di bawah 3 persen.
Menurut para ahli ekonomi, kenaikan tersebut sangat merugikan kehidupan kelompok masyarakat miskin. Sekitar 62 persen dari pendapatan mereka rata-rata digunakan untuk membeli makanan sehari-hari.
Seorang penduduk Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Astria, mengungkapkan bahwa bulan puasa tahun ini terasa lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia dan keluarganya hanya mampu sahur dan berbuka dengan mi instan dan putih telur karena kenaikan harga pangan. Daging ayam dan sapi, menurutnya, menjadi barang mewah yang sulit dijangkau.
"Mie saja sama telur, karena tidak sempat juga pergi ke pasar karena apa-apa mahal," kata Astria kepada wartawan BBC News Indonesia, Rabu, 13 Maret 2024.
Astria menambahkan bahwa ia dan anak-anaknya sering lupa kapan terakhir kali mereka bisa menikmati ayam atau sapi. Mereka hanya bisa merasakan daging jika diberikan oleh kakaknya atau orang dermawan.
"Saya tidak pernah makan, belum pernah, makan sahur pertama mie sama telur, sahur sama mama," ujanrya.
Dalam kesehariannya, Astria menjual camilan untuk anak-anak, hingga manisan kedondong di depan rumahnya. Pendapatannya kurang dari Rp1 juta per bulan.
Sulit bagi Astria membeli kebutuhan pokok ke pasar untuk buka puasa dan sahur karena harga bahan pokok meroket.
Penyebab Harga Sembako MahalBerdasarkan informasi dari situs Bapanas pada Kamis, 14 Maret 2024, harga rata-rata beras premium adalah Rp16.460 per kilogram. Harga tertinggi mencapai Rp25.000 per kilogram di Papua Pegunungan dan terendah Rp14.650 per kilogram di Aceh.
Harga beras premium ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu antara Rp14.900 hingga Rp15.800 per kilogram, tergantung wilayahnya.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini salah satunya disebabkan oleh fenomena El Nino, yang menyebabkan masa panen terlambat pada tahun 2024 dan stok lokal menipis.
"Musim tanamnya bergeser, jadi seharusnya kita Januari-Februari sudah panen raya, nah ini panen rayanya mundur kira-kira sekarang sudah tapi belum masuk panen raya kemungkinan April dan Mei jadi panen rayanya April dan Mei," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR secara virtual, Rabu, 13 Maret 2024.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa kenaikan harga beras juga disebabkan oleh penurunan luas tanah padi dari 7,44 juta hektar menjadi 5,49 juta hektar pada Februari 2024.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah penurunan volume pupuk subsidi sebesar 50 persen dari 9,55 juta ton menjadi 4,7 juta ton pada tahun 2024. Hal ini menyebabkan produksi beras dari Juni hingga Oktober 2024 dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan beras nasional.***
Sentimen: positif (76.2%)