Sentimen
Positif (99%)
15 Mar 2024 : 15.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Baznas

Event: Zakat Fitrah

Tokoh Terkait

Lahirkan Amil Zakat Berkualitas, Dirjen Bimas Islam Dorong Pemberian Beasiswa

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

15 Mar 2024 : 15.52
Lahirkan Amil Zakat Berkualitas, Dirjen Bimas Islam Dorong Pemberian Beasiswa

Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mendorong pemberian beasiswa kepada pelajar yang tertarik menempuh pendidikan di bidang manajemen zakat wakaf dan ekonomi syariah. Langkah ini untuk melahirkan amil zakat yang kompeten dan berkualitas, karena potensi pengumpulan zakat terus meningkat. Kamaruddin menjelaskan pengumpulan zakat nasional pada 2023 mencapai Rp32 triliun. Sedangkan, target pengumpulan zakat pada 2024 mencapai Rp41 hingga Rp42 triliun. "Setiap tahun terjadi peningkatan sebesar Rp10 triliun. Saya membayangkan bahwa dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, pengumpulan zakat di Indonesia bisa mencapai di atas Rp100 triliun," ujar Kamaruddin saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemberdayaan Zakat dan Wakaf 2024 di Jakarta, dilansir pada Kamis, 14 Maret 2024. Kamaruddin menekankan pentingnya persiapan yang matang dalam merespons potensi pengumpulan zakat yang besar. "Diperlukan amil zakat kompeten. Saya mengusulkan pemberian beasiswa kepada anak-anak kita untuk belajar manajemen zakat wakaf dan ekonomi syariah. Ini akan sangat bermanfaat," ujar dia.   Selain itu, dia mengusulkan KUA dapat dijadikan Unit Pengelola Zakat (UPZ). "Kami telah berdiskusi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk mewujudkan KUA sebagai UPZ," ungkap dia. Dia berharap usulan tersebut dapat segera terwujud dalam waktu dekat. "Kami mengusulkan agar hal ini dapat dieksekusi dan di-SK-kan secara masif," papar dia. Menurut dia, jika 10 persen dari seluruh KUA di Indonesia dapat menjadi UPZ, dampak yang dihasilkan akan bersifat sistemik dan berjangka panjang. Program ini tidak hanya akan berdampak pada distribusi zakat, tetapi pada pemberdayaan ekonomi umat, edukasi, dan peningkatan literasi zakat. "Diharapkan upaya ini mendapat dukungan bersama dan menjadi program yang dapat terealisasi di tahun ini, serta dilaksanakan secara masif," ujar dia.

Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mendorong pemberian beasiswa kepada pelajar yang tertarik menempuh pendidikan di bidang manajemen zakat wakaf dan ekonomi syariah. Langkah ini untuk melahirkan amil zakat yang kompeten dan berkualitas, karena potensi pengumpulan zakat terus meningkat.
 
Kamaruddin menjelaskan pengumpulan zakat nasional pada 2023 mencapai Rp32 triliun. Sedangkan, target pengumpulan zakat pada 2024 mencapai Rp41 hingga Rp42 triliun.
 
"Setiap tahun terjadi peningkatan sebesar Rp10 triliun. Saya membayangkan bahwa dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, pengumpulan zakat di Indonesia bisa mencapai di atas Rp100 triliun," ujar Kamaruddin saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemberdayaan Zakat dan Wakaf 2024 di Jakarta, dilansir pada Kamis, 14 Maret 2024.
Kamaruddin menekankan pentingnya persiapan yang matang dalam merespons potensi pengumpulan zakat yang besar.
 
"Diperlukan amil zakat kompeten. Saya mengusulkan pemberian beasiswa kepada anak-anak kita untuk belajar manajemen zakat wakaf dan ekonomi syariah. Ini akan sangat bermanfaat," ujar dia.
 
Selain itu, dia mengusulkan KUA dapat dijadikan Unit Pengelola Zakat (UPZ). "Kami telah berdiskusi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk mewujudkan KUA sebagai UPZ," ungkap dia.
 
Dia berharap usulan tersebut dapat segera terwujud dalam waktu dekat. "Kami mengusulkan agar hal ini dapat dieksekusi dan di-SK-kan secara masif," papar dia.
 
Menurut dia, jika 10 persen dari seluruh KUA di Indonesia dapat menjadi UPZ, dampak yang dihasilkan akan bersifat sistemik dan berjangka panjang. Program ini tidak hanya akan berdampak pada distribusi zakat, tetapi pada pemberdayaan ekonomi umat, edukasi, dan peningkatan literasi zakat.
 
"Diharapkan upaya ini mendapat dukungan bersama dan menjadi program yang dapat terealisasi di tahun ini, serta dilaksanakan secara masif," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)

Sentimen: positif (99.6%)