PIKIRAN RAKYAT - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 yang sedang membawa jemaah Umrah dari Surabaya menuju Jeddah, terpaksa melakukan pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu. Peristiwa ini menyita perhatian setelah beredar video pesawat yang terlihat berputar-putar di langit Kota Binjai, Sumatera Utara, sebelum akhirnya mendarat di Bandara Kualanamu.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa pengalihan ini terjadi karena adanya penutupan sementara wilayah udara di Sri Lanka, seperti yang diinformasikan melalui Notice To Airmen (NOTAM).

"Perubahan waktu berlakunya pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka menyatakan penutupan sementara wilayah udara di sana menjadi penyebab pengalihan pendaratan pesawat Lion Air JT-106 ke Bandara Kualanamu," ungkap Danang.

Notice To Airmen (NOTAM) sendiri adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan kondisi atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting untuk diketahui personil operasi penerbangan.

Prosedur pengalihan pendaratan ke bandara alternatif merupakan langkah standar dalam operasional penerbangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.

"Pesawat sempat melakukan terbang mengelilingi atau holding di udara selama beberapa waktu untuk mengurangi berat pesawat melalui pemakaian bahan bakar. Tindakan ini diambil untuk memastikan pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat," jelas Danang.

Setelah melakukan sekira 11 kali putaran holding di langit Binjai, pesawat Lion Air JT-106 akhirnya berhasil mendarat dengan aman di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.

Namun, setelah mendarat, pesawat terpaksa menunggu hingga wilayah udara Sri Lanka kembali dibuka. Sekarang, pesawat telah melanjutkan perjalanannya menuju Jeddah setelah mendapat konfirmasi bahwa wilayah udara tersebut aman untuk dilalui.

"Prosedur yang diambil ini menunjukkan komitmen Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat," tambah Danang.

Sebelumnya, viral di media sosial video yang menunjukan pesawat Lion Air JT-106 tujuan Jeddah Arab Saudi berputar-putar sebanyak 11 kali sebelum akhirnya mendarat di Bandara Kualanamu, Binjai, Sumatera Utara. Kejadian tersebut viral di media sosial sehingga banyak netizen yang mempertanyakan penyebab pesawat tersebut berputar-putar.

Sejumlah netizen menuding terjadi kesalahan teknis yang membahayakan penumpang lantaran sebelumnya terdapat kabar jatuhnya pesawat Smartair di Nunukan. Selain itu, pilot yang tertidur saat menerbangkan pesawat membuat netizen semakin was-was.***