Dana Indonesiana Solusi Seniman Akses Pendanaan di Luar Perbankan
Jurnas.com Jenis Media: News
Samrut Lellolsima | Selasa, 12/03/2024 09:44 WIB
Ilustrasi seni pertunjukan tari. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com – Tidak semua seniman, khususnya pelaku kesenian pertunjukan memiliki permodalan yang cukup. Selama ini akses pendanaan dari perbankan untuk pelaku seni masih seret. Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan menjadi solusi bagi mereka.
Diantara seniman bidang kesenian pertunjukan yang merasakan manfaat adanya Dana Indonesiana adalah Scholastica Wahyu Pribadi. Pendiri dari Loka Art Studio itu mendapatkan kucuran Dana Indonesiana untuk kategori kelembagaan atau institusi.
Dengan dana tersebut, mereka bisa memberikan pendampingan serta mencari bakat seniman-seniman muda di daerah Gunungkidul, Jogjakarta.
"Bagi kami (Dana Indonesiana) sangat mendukung sekali. Khususnya seni pertunjukan,’’ katanya dalam keterangan resmi, Selasa (12/3).
Dia mengungkapkan selama ini banyak seniman pertunjukan yang belum memiliki modal mencukupi untuk menggelar pertunjukan. Padahal bagi para seniman itu, kegiatan pertunjukan sangat penting. Tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk membangun relasi atau jaringan.
Menurut Scholastica, lewat Dana Indonesian aitu pemerintah hadir memberikan dukungan terhadap upaya penguatan dan pengembangan kebudayaan.
Dia menjelaskan dari aspek kebermanfaatan, kucuran Dana Indonesiana itu sangat besar manfaatnya.
"Apalagi bagi kami yang bergerak di bisnis seni, sangat susah dapat investor. Selain itu perbankan juga masih sangat susah untuk mengucurkan kredit kepada pelaku seni pertunjukan,” terangnya.
Dengan adanya Dana Indonesiana, kata Scholastica, Loka Art Studio kini bisa melnjalankan program inkubasi bagi para pelaku seni pertunjukan. Mereka didampingi tidak hanya urusan teknis kesenian saja. Tetapi juga didampingi untuk membentuk jiwa leadership dan kewirausahaan yang Tangguh.
Dia mengakui bahwa di Indonesia banyak sekali bibit-bibit seniman yang baik. Tetapi dia tidak ingin bibit itu jatuh di tempat yang berduri, lantas akan mati. Bibit itu harus jatuh di tempat yang subur dan diberi pupuk. Nah menurutnya Dana Indonesiana itu menjadi seperti pupuk. Sehingga para bibit seniman muda tersebut bisa berkembang dengan baik.
Pada kesempatan sebelumnya, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan Dana Indonesiana merupakan pemanfaatan hasil kelola Dana Abadi Kebudayaan. Tujuan utama dari program ini adalah menempatkan publik, pelaku budaya sebagai inisiator dan penggerak pemajuan kebudayaan.
Seiring dengan perjalanan waktu, Dana Indonesiana memberikan kontribusi dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia.
Hilmar mengatakan pendanaan Dana Indonesiana juga untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Contoh kongkritnya adalah berbagai kegiatan kebudayaan berbasis masyarakat. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia.
"Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," katanya.
KEYWORD :
Kemendikbudristek Dana Indonesiana pelaku seni Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid
Sentimen: positif (99.7%)