Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO AirAsia Tony Fernandes akhirnya buka suara setelah unggahan foto di LinkedIn pribadinya saat bertelanjang dada atau topless viral.

Foto yang menggambarkan dirinya tengah topless di kantor saat sedang rapat itu ia unggah ke LinkedIn sejak Oktober tahun lalu. Setelah viral saat itu, ia akhirnya memberikan penjelasan baru-baru ini kepada CNBC.com.

Tony mulanya mengatakan bahwa dia tidak menyesal telah mengunggah foto yang menimbulkan kontroversi itu. Menurutnya, foto itu ialah bukti dirinya sangat transparan di media sosial, meski rawan untuk disalah artikan orang.

-

-

"Saya transparan, dan media sosial memungkinkan saya untuk menjadi sangat transparan. Memang ada kelemahannya, bahwa orang akan salah mengartikan dan salah memahami persona Tony Fernandes," kata dia dikutip dari CNBC, Senin (11/3/2024).

Tony bahkan mengungkapkan, kejadian dalam foto yang terjadi di Indonesia itu menggambarkan budaya kerja di AirAsia sangat fleksibel. Ia mengaku telah mendapat izin dari peserta rapat dan bawahannya untuk dipijat saat itu.

"Awalnya saya malah bertanya apakah rapat itu bisa ditunda, sehingga saya bisa dipijit terlebih dahulu, setelah penerbangan yang melelahkan. Namun, tim kami malah membolehkan saya untuk dipijat saat itu juga supaya rapat tidak tertunda," tuturnya.

Foto: An image posted to LinkedIn by Capital A CEO Tony Fernandes. Tony Fernandes | LinkedIn
An image posted to LinkedIn by Capital A CEO Tony Fernandes.Tony Fernandes | LinkedIn

Namun, postingan Tony telah mendapat reaksi dari pengguna media sosial, seperti menganggap bawahannya sebetulnya merasa terganggu namun tidak berani menentang keinginan bos nya, serta ada yang menganggap perilaku Tony tidak pantas. Namun, Tony cuek.

"Sebab, kepantasan adalah apa yang dianggap pantas oleh orang-rang di sekitarmu, kan? Saya pun biasa mengadakan rapat di pantai dengan Richard Branson dan beberapa staf manajemen saya dan orang menganggap hal itu keren," tutur Tony.

Tony pun menekankan tidak menyesali postingannya itu. Ia bahkan mengatakan bahwa AirAsia merupakan perusahaan yang sangat terbuka, dan paling beragam di antara maskapai penerbangan lainnya karena manajemen top sebagian besar wanita.

"Apakah saya menyesalinya? Tidak. Malah memberikan saya banyak publisitas," tegas Tony.

"Dan kamu tidak akan bisa mendapatkan perusahaan penerbangan yang sangat beragam seperti kami. Top manajemen kami kebanyakan wanita, dan kami datar-datar saja, menyenangkan, transparan, dan memiliki budaya langsung," ungkapnya.

[-]

(arj/mij)