FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jubir pasangan calon Anies Baswedan - Cak Imin, Muhammad Said Didu, blak-blakan dalam pernyataannya mengenai inflasi di Indonesia.

Dalam sebuah postingan di media sosialnya, Said Didu mengaku bingung harus menjelaskan mengenai inflasi kepada netizen.

"Bagaimana saya bisa menjelaskan? Inflasi artinya harga naik," ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (10/3/2024).

Menanggapi klaim pemerintah yang mengatakan telah berhasil mengendalikan inflasi, Said Didu mempertanyakan hal tersebut.

"Kenaikan PPN artinya menaikkan harga. Mengendalikannya di mana?," timpalnya.

Said Didu juga menyayangkan jika ada sebagian orang di Indonesia yang dinilainya "dibuat bodoh" oleh pemerintah.

"Ya Allah kenapa bangsaku makin dibikin bodoh seperti ini ya Allah," cetusnya.

Pernyataan tajam Said Didu ini mencuat dalam konteks polemik kenaikan PPN yang menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Sebelumnya, mengeluarkan pernyataan tajam terkait rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen dari 11 persen yang sebelumnya 10 persen.

Menurutnya, hal ini merupakan pemerasan terhadap rakyat.

"Penguasa memeras rakyat," tukasnya.

Said Didu mengkritik rencana kenaikan PPN yang akan berdampak pada kantong rakyat.

Dia melihat, nilai uang yang diperas pemerintah dari dompet rakyat akibat kenaikan tersebut mencapai sekitar 375 triliun per tahun.

"Nilai uang rakyat yang diperas pemerintah dari dompet rakyat dari kenaikan tersebut sekitar 375 trilun per tahun," tandasnya.

(Muhsin/fajar)