Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sumenep
Tokoh Terkait
PDIP Raih Kursi Terbanyak, Istri Bupati Sumenep Berpeluang Ketua DPRD
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Sumenep (beritajatim.com) – Rekapitulasi perolehan suara hasil Pemilu 2024 di Kabupaten Sumenep telah tuntas. Untuk DPRD Sumenep, PDI Perjuangan disebut-sebut meraih kursi terbanyak, yakni 11 dari 50 kursi. atas perolehan kursi ini istri Bupati Sumenep berpeluang besar menjadi ketua.
Dengan begitu, partai berlambang banteng ini akan mengantongi tiket sebagai Ketua DPRD Sumenep, menggantikan PKB yang telah bertahan di kursi ketua sejak 1999.
Menebak siapa caleg terpilih PDIP yang dipercaya duduk di kursi DPRD Sumenep menjadi perbincangan menarik di publik. Mengingat dari 11 kader yang lolos ke gedung wakil rakyat, hanya 4 orang yang merupakan caleg petahana. Selebihnya, 7 orang merupakan wajah baru.
Salah satu caleg petahana yang terpilih kembali adalah Nia Kurnia, yang juga merupakan istri Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo. Nia disebut-sebut punya kans besar untuk duduk di tahta Ketua DPRD, mengingat perolehan suara Nia tertinggi diantara caleg-caleg lainnya.
Pengamat politik dari Universitas Wiraraja Sumenep, Hidayaturrahman mengaku melihat sebuah fenomena menarik untuk kursi Ketua DPRD Sumenep. Sebagai peraih suara tertinggi, Nia Kurnia disebut punya peluang besar didapuk sebagai ketua. Namun yang menarik baginya bukan itu, melainkan sosok Nia sebagai istri Bupati Sumenep.
“Menjadi fenomena menarik kalau bu Nia benar-benar dipilih menjadi Ketua DPRD. Tidak sekedar karena perempuan, tapi karena dia ini juga istri Bupati. Jadi fungsi legislatif yang punya kewenangan mengawasi kinerja eksekutif menjadi cermatan menarik. Bagaimana si istri sebagai Ketua DPRD ini mengawasi kinerja suaminya sebagai Bupati,” ungkapnya, Minggu (10/03/2024).
Namun ia menyadari bahwa penunjukan siapa Ketua DPRD merupakan kewenangan partai politik. Hanya saja, secara pribadi, Hidayat sepakat jika Nia Kurnia yang ditunjuk sebagai Ketua DPRD Sumenep.
“Setidaknya ini mengesampingkan persepsi masyarakat bahwa perempuan selalu berada di bawah laki-laki. Kemudian ini dapat dibaca bahwa perempuan pun bisa menjadi pemimpin. Yang ketiga, ini fenomena politik unik yang mungkin hanya terjadi di Sumenep,” pungkasnya. [tem/aje]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (97.7%)