Sentimen
Positif (92%)
10 Mar 2024 : 00.03
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan, Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Ketum PBNU: Penghapusan Sidang Isbat Tak Bisa Dilakukan Tiba-Tiba

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

10 Mar 2024 : 00.03
Ketum PBNU: Penghapusan Sidang Isbat Tak Bisa Dilakukan Tiba-Tiba

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan, penghapusan sidang isbat atau penentuan awal bulan hijriah tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba.

Sebab, sidang isbat yang biasanya digelar untuk menentukan awal bulan Ramadhan, awal bulan Syawal, maupun awal bulan Dzulhijjah ini sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah.

“Penghapusan sidang isbat itu tidak bisa tiba-tiba. Misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini nggak ada sidang isbat, tentu kami akan protes juga karena ini sudah jadi aturan," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Pernyataan tersebut menanggapi wacana penghapusan sidang isbat yang disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Menurut Mu'ti, penghapusan sidang isbat akan menghemat anggaran negara.

"Sidang isbat itu telah menjadi aturan, maka jika ada usul peniadaan, proses penghapusannya perlu proses panjang," ucap Gus Yahya, seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, sidang isbat ini diselenggarakan untuk menjaga harmoni masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri. 

Ia pun menegaskan bahwa PBNU akan tetap mengikuti prosedur dan hasil sidang isbat yang ditetapkan oleh pemerintah. “Kami tetap berpegang pada pandangan bahwa awal Ramadhan dan Idul Fitri itu ditentukan berdasarkan hasil rukyat hilal," kata Gus Yahya.

Untuk itu, NU tetap menghormati dan akan mengikuti ketetapan hasil sidang isbat yang diselenggarakan pemerintah.

"Para kiai NU bahkan mengatakan tidak boleh mengumumkan pandangan yang berbeda dari pemerintah kalau sudah ada penetapan isbat dari pemerintah," katanya.

 

Sentimen: positif (92.8%)