Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: UNPAD, ITB
Kab/Kota: bandung, Surabaya, Bogor
Kasus: HAM, KKN, nepotisme
Para Guru Besar Menolak Pelaksanaan Pilpres 2024 karena Curang TSM & Mendesak Jokowi Mundur
Oposisicerdas.com Jenis Media: News
Di Bandung pada Bincang- Bincang Kebangsaan (7/3) yang diselenggarakan oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi Berijazah Asli (ForAsli) yang terdiri dari 18 Alumni Perguruan Tinggi dengan Guru Besar.
Mereka membahas berbagai topik tentang masalah kebangsaan pasca Pemilu. Acara dibuka oleh Budi Rijanto (Alumnus ITB) selaku ketua penyelenggara dan Dindin S Maolani (Alumnus Unpad) mewakili Tim Pengarah.
Bincang – Bincang Kebangsaan yang dipandu oleh moderator Ir. Syafril Sjofyan, MM. Menampilkan pembicara Dr. Anthony Budiawan, Prof. Dr. Herman Susanto, Sp.OG.(K)dan Prof. Dr. Ir. Ana Rochana, MS. serta Ketua GBN (Gerakan Bela Negara) Poernomo Hidayat, Purnawirawan, Alumnus Akademi Militer.
Pada kesempatan tersebut dibacakan Pernyataan Sikap ForAsli dan didukung oleh 23 Besar, 13 Doktor yang berasal dari berbagai Perguruan Ringgi dari Medan, Surabaya, Bogor, Jakarta dan Bandung. Berikut Pernyataan Sikap yang dibacakan oleh Dr. Ir. Memet Hakim.
Bahwa Pemilu khususnya Pilpres 2024 yang semestinya menjadi implementasi dari asas demokrasi namun prakteknya masih bersifat pseudo bahkan pada pemerintahan Jokowi ini justru menjadi sarana bagi penguat oligarki.
Bahwa dalam rangka penguatan oligarki maka Pemilu khususnya Pilpres 2024 terjadi kecurangan terstruktur, sistematis dan masif dengan menghalalkan segala cara, melanggar konstitusi dan pelanggaran etika berat, demi sukses pasangan Prabowo-Gibran untuk menang dalam satu putaran.
Bahwa proses politik DPR untuk menjalankan Hak Angket penting untuk mendapat dukungan para akademisi. Penyelidikan Pansus Angket DPR sangat bermakna bagi proses hukum maupun politik lanjutan, termasuk kemungkinan pemakzulan Jokowi.
Bahwa upaya pelanggengan kekuasaan Jokowi dan keluarga adalah bahaya negeri. Nepotisme merupakan tindakan kriminal sebagaimana diatur dalam Pasal 22 UU No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
Bahwa oligarki bersama Jokowi telah menginjak-injak sistem demokrasi yang dianut bangsa Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 tidak dijalankan dengan konsisten. Kedaulatan rakyat yang tergerus harus dipulihkan kembali melalui perjuangan seluruh rakyat Indonesia khususnya para akademisi.
Atas dasar hal tersebut maka Forum Alumni Perguruan Tinggi Berijazah Asli (For Asli) bersama para Guru Besar menyatakan hal-hal berikut :
Pertama, menolak Proses Pelaksanaan Pemilu khususnya Pilpres 2024 yang terindikasi kuat dilakukan dengan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Kedua, mendukung penggunaan Hak Angket DPR untuk melakukan penyelidikan atas pelanggaran Undang-undang oleh Presiden Jokowi dan penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu.
Ketiga, mendesak Jokowi untuk mundur dari jabatan sebagai Presiden dan dalam hal tidak mengundurkan diri maka proses pemakzulan sesuai dengan ketentuan Konstitusi harus segera dijalankan.
Keempat, mengutuk praktek politik dinasti Jokowi serta mendesak agar aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan pelanggaran delik Nepotisme sebagaimana diatur Pasal 22 UU No 28 tahun 1999 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP.
Kelima, mengajak seluruh rakyat Indonesia berjuang bersama untuk memulihkan kembali kedaulatan rakyat yang nyatanya dicuri oleh sekelompok orang (oligarki) yang secara rakus telah menguasai ekonomi (bisnis), politik serta bidang lainnya.
Demikian Pernyataan Sikap Forum Alumni Perguruan Tinggi Berijazah Asli (For Asli) dan Para Guru Besar yang turut bertanggungjawab untuk ikut serta dalam memperbaiki kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Bandung, 7 Maret 2024
Forum Alumni Perguruan Tinggi Berijazah Asli dan Para Guru Besar
Forum Alumni Perguruan Tinggi Berijazah Asli (ForAsli) dan Para Guru Besar
1. Prof. Dr. Herman Susanto, Sp.OG.(K)
2. Prof. Dr. Ir. Ana Rochana, MS.
3. Prof. Dr. Ir. Robert Mohammad Delinom
4. Prof. Dr. Ir. Yuyun Yuwariah, M.S.
5. Prof. Dr. Anton Minardi, S.IP., SH., M.Ag., MA.
6. Prof. Dr. Sanusi Uwes
7. Prof. Dr. Didin S. Damanhuri (Bogor)
8. Prof. Dr. Eman Suparman, SH., MH.
9. Prof. Ir. Widi Agoes Pratikto, M.Sc, Ph.D.(Surabaya)
10. Prof. Dr. Hj. Hesti Armiwulan, M.Hum, CMC. (Wkl Ketua Komnas HAM 2007-2010)(Surabaya)
11. Prof. Dr.Hafid Abbas (Anggota Komnas HAM 2012-2017) (Jakarta)
12. Prof. Dr. Ir. Koesmawan Adang Soebandi
13. Prof. Dr. Ir. Usman Nasution (Medan)
14. Prof. Dr. Endang Caturwati
15. Prof. Dr. Husen Kartamiharja, SpKN.
16. Prof. Dr. Maman Kusman
17. Prof. Dr. drs. Soeganda Priyatna, MM
18. Prof. Dr. Suryana Sumantri
19. Prof. Dr. Syarif Hidayat
20. Prof. Dr. Tatang Bisri, SpAM. (K)
21. Prof. Dr. Agus Taufiq, AI
22. Prof. Sony Suhandono, MSc., Ph.D.
23. Prof. Dr. Zulganef
24. Dr. Anthoni Budiawan (Jakarta)
25. Dr. Ing. H Suparno Satira, DEA.
26. Dr. rer.nat. Dadang Kurniadi Mihardja
27. Dr. H. Subur Dwiono, MSi.
28. Dr. Ir. Memet Hakim
29. Dr. Abdullah Hehamahua, SH., MM. (Jakarta)
30. Dr. Marwan Batubara (Jakarta)
31. Dr. Ir. Samsul Bahri
32. Dr. Tetty Kusmawati Djajaprawira, M.KM.
33. Dr. Ir. Sujana Royat, DEA
34. Dr. KH. Aby Cecep S. Anshori, MA., M.Pd.
35. Dr. Yan Orgianus
36. Dr. Hendy, SSr.
37. Ir. Muslim Tampubolon
38. Ir. Djoefan Nawawi Al Mukarrromah
39. Ir. Yan Mulyana, MT. Ars.AI
40. Ir. H. Aan Fathoni, MSc., AI
41. Hafidh Indrawan, M.Sn
42. Ir. Johansyah
43. Ir. Feizal Q Karim, M.Eng.
44. Ir. H. Basyaruddin Asnawi
45. Drs. Janni Waksman
46. Paskah Irianto, SE.
47. Drs. Darlis Yasben
48. Lukmanul Hakim, S. Sos
49. Dindin S Maolani, SH.
50. M. Rizal Fadillah, SH.
51. Susi Kusmiati, SH.
52. Drs. Gani Ruswandi
53. Ir. Budi Rijanto
54. Ir. Syafril Sjofyan, Bk.Teks., MM.
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Sentimen: negatif (86.5%)