Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Buntu, Hamas Tinggalkan Mesir
iNews.id Jenis Media: Nasional
KAIRO, iNews.id - Belum ada kesepakatan apa pun yang dicapai Israel dan Hamas terkait rencana gencatan senjata selama Ramadan. Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo, Mesir, Kamis (7/3/2024) pagi, namun bertekad akan terus mendesak Israel untuk memenuhi proposal yang diajukannya.
Israel tak mengirim delegasi ke Kairo untuk perundingan putaran baru karena Hamas menolak permintaan untuk menyerahkan nama-nama sandera yang akan dibebaskan. Hamas tak memenuhi permintaan itu karena dalam proposal gencatan senjatanya, Israel harus mau berkomitmen menghentikan perang sepenuhnya serta menarik seluruh pasukan dari Gaza. Setelah itu faksi perlawanan yang berkuasa di Gaza tersebut mau membicarakan soal pertukaran tahanan.
“Delegasi Hamas meninggalkan Kairo pagi ini untuk berkonsultasi dengan pimpinan gerakan. Negosiasi dan upaya akan terus dilakukan untuk menghentikan agresi, memulangkan pengungsi, serta memberikan bantuan kepada rakyat kami,” bunyi pernyataan Hamas, dikutip dari Reuters.
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, Israel telah menggagalkan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir selama 4 hari perundingan di Kairo.
Dia menegaskan, Israel menolak tuntutan Hamas untuk mengakhiri serangan, menarik pasukan, menjamin kebebasan masuknya bantuan kemanusiaan, serta pemulangan pengungsi ke rumah mereka.
Sejauh ini belum ada komentar dari Israel.
Israel menawarkan gencatan senjata selama 40 hari kepada Hamas dengan imbalan pembebasan semua sandera yang ditahan sejak 7 Oktober. Negara Yahudi itu menolak tuntutan untuk mengakhiri serangannya ke Gaza karena tujuan utama mereka adalah melenyapkan Hamas.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) yang juga mediator negosiasi gencatan senjata masih yakin kesepakatan akan dicapai.
“Kami percaya bahwa tak ada hambatan yang tidak bisa diatasi serta kesepakatan bisa dicapai. Jadi kami akan terus mendorong tercapainya kesepakatan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: positif (50%)