Sentimen
Netral (98%)
8 Mar 2024 : 14.28
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan, Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Muhammadiyah Usul Sidang Isbat 2024 Ditiadakan: Hemat Anggaran

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

8 Mar 2024 : 14.28
Muhammadiyah Usul Sidang Isbat 2024 Ditiadakan: Hemat Anggaran

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri 2024 ditiadakan.

Usul tersebut ditujukan Sekum PP Muhammadiyah pada Kemenag yang akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadhan pada 10 Maret 2024 mendatang.

Muhammadiyah beralasan, jika menggunakan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tanggal tersebut hilal sudah pasti tidak terlihat.

"Posisi hilal masih di bawah 1 derajat, jelas hilal tidak akan terlihat kalau menggunakan kriteria MABIMS," tuturnya.

Oleh karena itu dapat dipastikan Ramadhan 2024 berdasarkan metode Kemenag akan dimulai 12 Maret 2024.

Di sisi lain, Abdul Mu'ti yakin bila Hari Raya Idul Fitri versi pemerintah tahun ini akan berbarengan dengan versi Muhammadiyah.

Hal tersebut lantaran di akhir Ramadhan, hilal dipresdiksi sudah di atas 8 derajat.

“Insya Allah Idul Fitri akan bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas," katanya.

Selain hemat waktu, Muhammadiyah berpendapat peniadaan sidang isbat dapat menghemat anggaran pemerintah.

"Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” ujarnya.

NU Soal Awal Ramadhan

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa bicara soal prediksi kapan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada penanggalan Masehi, tahun 2024.

Kata Sirril, jika merujuk pengalaman atau tajribah usai melihat posisi bulan sabit baik dari sisi tinggi maupun elongasinya, maka hilal tidak mungkin dirukyat pada 29 Syaban 1445 atau bertepatan dengan 10 Maret 2024.

"Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret," katanya.

Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan, hilal 29 Sya'ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi, 10 Maret 2024 M. Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 11 menit 25 detik.

Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M pukul 16:00: 50 WIB. Letak matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Oleh karena itu, berdasarkan tajribah sebelumnya, awal Ramadhan diproyeksikan jatuh pada 12 Maret 2024.

"Jadi langkah ikmal/istikmal Syaban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M," ucapnya.

Kendati posisi hilal diprediksi tidak akan terlihat pada 10 Maret, Lembaga Falakiyah PBNU akan tetap melakukan pemantauan awal Ramadhan 1445 H secara serentak.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rukyatul hilal serentak dilakukan oleh LF-LF daerah di lokasi rukyat yang telah ditentukan," ujar Sirril.***

 

Sentimen: netral (98.5%)