Sentimen
Negatif (93%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: kecelakaan

Partai Terkait

Banyak Partai yang Pragmatis, Termasuk Golkar

23 Okt 2004 : 17.57 Views 5

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Banyak Partai yang Pragmatis, Termasuk Golkar

RILISID, Jakarta — Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menyebut, banyak partai di Indonesia ini yang bersikap pragmatis. Bahkan, kata JK, partainya sendiri, yakni Partai Golkar juga demikian.

"Banyak partai yang pragmatis, termasuk partai saya Golkar," kata JK dalam acara Election Talk di FISIP Universitas Indonesia, Kamis (7/3/2024).

JK kemudian menceritakan bagaimana sikap politik Golkar saat dirinya maju dalam Pilpres 2004 sebagai cawapres mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, kata JK, Golkar kalah dalam Pemilu 2004 dan tidak memberikan dukungan kepadanya di Pilpres.

"Dulu kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi wakil presiden bukan didukung oleh Golkar, saya jalan sendiri," ucap JK.

Namun pada akhirnya, lanjut dia, Golkar justru mendukung dan bergabung dalam pemerintahan SBY-JK.

"Tapi begitu menang kita, bergabung Golkar itu pula. Itu biasa aja politik itu," ucap JK.

JK menilai, sikap Golkar itu juga mewakili mayoritas partai di Indonesia. Karena, menurutnya, tidak ada partai yang didirikan untuk menjadi partai oposisi.

"Semua tujuan partai politik itu dia ingin memiliki wewenang dan kekuasaan. Tidak ada semua partai politik yang didirikan (ingin) menjadi oposisi," katanya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, bagi partai politik, oposisi merupakan sebuah kecelakaan. Karena, menurutnya, tujuan dari partai politik adalah berperan sebagai pemerintah.

"Oposisi itu kecelakaan karena tidak menang. Ia jadi oposisi, ini kecelakaan," katanya. Untuk menyenangkan visi misi daripada partai, dia harus ada di pemerintahan, dia harus berada atau di DPR," ujarnya..

JK kembali menegaskan bahwa tak ada partai yang dari awal ingin menempatkan dirinya menjadi oposisi.

"Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi, oposisi bagi partai adalah kecelakaan jadi karena itu banyak pragmatis," katanya.

"Sering orang bertanya kita bagaimana menjalin demokrasi yang tepat, ya demokrasi jangan mencontoh yang sekarang ini, tapi demokrasi yang punya makna demokrasi yang punya cara yang baik untuk bangsa ini," tandasnya. (*)

Sentimen: negatif (93.4%)