Sentimen
Negatif (98%)
5 Mar 2024 : 19.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: bullying

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Lonjakan Suara PSI hingga Ledakan Keras Terdengar di Asrama Brimob Surabaya

6 Mar 2024 : 02.20 Views 1

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Lonjakan Suara PSI hingga Ledakan Keras Terdengar di Asrama Brimob Surabaya

JAKARTA, iNews.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan suara signifikan beberapa waktu belakangan. Pengamat politik, Ujang Komarudin, menyebut demokrasi akan rusak jika terbukti terjadi kecurangan dalam lonjakan suara tersebut.

Berita populer lainnya adalah ledakan keras di Asrama Brimob Surabaya. 

Berikut rangkuman berita populer pada Senin (4/3/2024)

1. Diperkosa Beramai-ramai di India, Turis Spanyol: Mereka Menggiliri Saya sementara yang Lain Menonton

Pasangan turis asal Spanyol bernama Vincente dan Fernanda mengalami perlakuan tak pantas di India ketika berlibur. Fernanda mengaku diperkosa secara bergantian selama 2 jam, sementara Vincente dipukul berulang kali.

Akibat peristiwa itu, polisi India menahan 3 pria terduga pelaku pemerkosaan.

2. Viral Siswa SMP di Balikpapan Di-bully 6 Teman, Dipukul dan Ditendang Dalam Kelas

Peristiwa bully atau perundungan SMPN 13 Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam video yang beredar, terlihat seorang siswa dirundung 6 teman sekelasnya. Korban dipukul pada bagian kepala dan tubuhnya oleh para pelaku.

Pasca-viralnya video tersebut, enam siswa yang terlibat aksi bullying dibawa ke Unit PPA Polresta Balikpapan untuk dimintai keterangan.

3. Lonjakan Suara PSI Diduga Pakai Cara Tak Halal, Pengamat: Berbahaya, Merusak Demokrasi

Pengamat politik, Ujang Komarudin, melempar pertanyaan terkait lonjakan suara PSI dalam Pemilu 2024.

"PSI kan ada dugaan-dugaan, tuduhan-tuduhan, seperti oleh kader PDIP, seperti Deddy Sitorus sebagaimana yang telah dia sampaikan ke media, yang menduga akan ada operasi untuk meloloskan PSI 4 persen, untuk melonjakkan suara raihan PSI hingga naik, untuk mengambil suara partai lainnya yang tak lolos parlemen," ujar dia pada Minggu (3/3/2024).

Jika benar dugaan itu terbukti, Ujang menyebut bahwa hal tersebut merusak demokrasi.

Editor : Reza Fajri

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (98.4%)