Sentimen
Positif (80%)
5 Mar 2024 : 14.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilegon

Partai Terkait

PSI dan 'Suara Sumbang' Soal Partainya: Kami Layak Dapat 4 Persen

5 Mar 2024 : 21.37 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PSI dan 'Suara Sumbang' Soal Partainya: Kami Layak Dapat 4 Persen

PIKIRAN RAKYAT - Anggota fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Simon Lamakadu tanggapi suara sumbang yang memojokkan partainya di Pemilu 2024.

Hasil perolehan suara PSI di pemilihan legislatif ramai diperbincangkan karena mendadak naik sekitar 3,13 persen atau setara dengan 2.403.030 suara dalam kurun waktu tiga hari.

Tetapi hemat Simon, peristiwa itu bukanlah hal yang aneh lantaran dalam prosesnya, PSI didukung oleh beberapa faktor, salah satunya popularitas putra Jokowi.

"Mas Kaesang itu juga memberi dampak signifikan untuk kenaikan suara PSI," ujar Simon.

Meski waktunya singkat, dia menilai peran Kaesang sebagai anak muda yang aktif berkampanye memberi ruang untuk PSI berkesempatan, bertumbuh, dan berkembang untuk mendapatkan hati banyak orang.

Lebih lanjut, Simon juga meminta agar publik tidak menutup mata atas jerih payah yang dilakukan PSI untuk mengikuti kontestasi di pesta demokrasi yang diselenggarakan tahun ini.

"Kami kerja keras untuk PSI dan menurut saya hari ini memang PSI layak untuk dapat empat persen," ujarnya.

Bawaslu Soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI

Terkait dugaan adanya penggelembungan suara PSI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) angkat bicara.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memastikan pihaknya sudah berupaya mengecek ulang data yang terdapat di formulir c.hasil plano dan d.hasil di tingkat kecamatan.

Hasilnya, tidak terbukti adanya ketimpangan hasil perolehan suara seperti yang digembar-gemborkan publik belakangan ini.

"Ada beberapa yang kita verifikasi tidak terbukti (penggelembungan suara). Kemudian kita verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada (isu miring) di sosial media kan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan," ucapnya.

Di samping itu, permasalah terkait teknologi Optical Character Recognation (OCR) yang membawa keresahan selama penghitungan cepat, menurutnya sudah diperbaiki sehingga hematnya penggunaan Sirekap tak perlu diributkan lagi.

"Kan sudah ada perbaikan, kalau OCR kan masalah C Hasil, C Hasil konversi dari gambar ke angka kalau enggak salah begitu ya katanya. Jadi ya harus diperbaiki kan sudah ada, ada maintenance dua sampai tiga hari di KPU," ujarnya.***

Sentimen: positif (80%)