Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Tokoh Terkait
Dmitry Medvedev
Ukraina adalah Bagian dari Rusia!
iNews.id Jenis Media: Nasional
SOCHI, iNews.id – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut Ukraina sebagai bagian dari Rusia. Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu beranggapan, sebagai bagian bersejarah Rusia, Ukraina perlu dikembalikan ke Moskow.
Pandangan tersebut diungkapkan Medvedev saat menghadiri forum pemuda di Sochi, sebuah kota resor Rusia yang terletak di pesisir Laut Hitam.
Dalam presentasinya, Medvedev memuji Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet. Dia juga menegaskan bahwa Moskow akan melakukan operasi militer khusus di Ukraina hingga para pemimpin negara tetangga Rusia itu menyerah.
“Salah satu mantan pemimpin Ukraina pernah mengatakan bahwa Ukraina bukanlah Rusia. Konsep itu perlu dilenyapkan selamanya. Ukraina jelas adalah Rusia,” katanya yang disambut tepuk tangan hadirin.
“Bagian-bagian bersejarah di negara ini perlu diingat kembali,” ujarnya pula.
Sampai berita ini ditulis, belum ada reaksi langsung dari Kiev atas pernyataan Medvedev itu. Para pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh Medvedev dan para pejabat tinggi Rusia lainnya tengah melakukan perang penaklukan ilegal terhadap tanah air Ukraina. Mereka juga mengatakan, Ukraina dan rakyatnya berbeda dari Rusia dan rakyat Rusia.
Masih dalam presentasinya tersebut, Medvedev menampilkan peta Ukraina yang menunjukkan negara itu sebagai wilayah daratan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan wilayah yang diakui secara internasional.
Peta tersebut tampaknya menggambarkan sebuah skenario di mana Ukraina akan terdesak terhadap Polandia, dengan Kiev tetap menjadi ibu kotanya. Namun Rusia akan menguasai sebagian besar kota-kota Ukraina dan wilayah timur, selatan, dan seluruh garis pantai Laut Hitam.
Moskow saat ini telah menguasai seperlima wilayah Ukraina, yang diklaimnya sebagai milik Rusia. Akan tetapi, skenario yang dipaparkan Medvedev pada Senin itu sangat berbeda dengan situasi di lapangan.
Medvedev mengatakan, ruang geostrategis Rusia tidak dapat dipisahkan dari Ukraina. Segala upaya pihak asing untuk mengubah ruang tersebut dengan cara paksa tak akan berhasil.
“Semua musuh kita perlu memahami fakta sederhana ini: bahwa wilayah di kedua tepi Sungai Dnipro (yang membelah Ukraina) merupakan bagian integral dari perbatasan strategis dan bersejarah Rusia,” ucapnya.
Medvedev juga tidak melihat adanya peluang pembicaraan damai dengan para pemimpin Ukraina saat ini. Karena itu, dia mengatakan, siapa pun yang memerintah Ukraina di masa depan, mereka harus menyadari “kenyataan baru” jika menginginkan perundingan dengan Moskow. Kenyataan baru yang dia maksud adalah klaim Rusia atas wilayah Ukraina.
Presiden Rusia periode 2008-2012 itu juga menilai hubungan antara Moskow dan Amerika Serikat kini lebih buruk dibandingkan saat Krisis Rudal Kuba 1962, ketika kedua negara berada di ambang perang nuklir.
“Saya akan mengatakan satu hal yang pahit. Situasi saat ini jauh lebih buruk dibandingkan tahun 1962. Ini adalah perang penuh melawan Rusia dengan berbagai senjata Amerika dan dengan partisipasi pasukan khusus Amerika dan para penasihat Amerika. Begitulah adanya,” tuturnya.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (47.1%)