Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Malang, Jati, Cilangkap, Pontianak
Tokoh Terkait
TNI AU Bentuk 2 Skuadron yang Ditempatkan di Kalimantan Utara dan Jawa Timur
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara berencana menambahkan dua skuadron untuk pasukan drone untuk menjaga keamanan dan kedaulatan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agung Sasongko Jati mengatakan, dua skuadron yang baru akan ditempatkan di Tarakan, Kalimantan Utara dan Malang, Jawa Timur.
"Kita tambah lagi dengan dua skuadron, yaitu (skuadron) 53 di Tarakan dan 54 di Abdurrahman Saleh di Malang," katanya kepada wartawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: Di Hadapan Pimpinan TNI AU, Wamenhan: Perang Sebuah Keniscayaan, Kita Harus Siap Siaga
Agung mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki dua skuadron pasukan drone yang ditempatkan di Pontianak, Kalimantan Barat dengan nama Skuadron 51.
Dan skuadron kedua dengan nama Skuadron 52 di Kepulauan Natuna.
"Saat ini baru ada dua, tapi akan ditambah (sehingga) menjadi empat skuadron," tutur Agung.
Dia menjelaskan, penambahan skuadron tersebut sangat penting untuk persiapan perang di masa depan yang lebih mengandalkan teknologi.
Hari sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal drone dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas TNI Cilangkap, Jakarta Tmur, Rabu (28/2/2024).
Baca juga: Rapim TNI AU, Wamenhan Ingatkan Ancaman Konflik Dampak Perang Dagang China dan AS
"Tapi hati-hati juga dengan drone. Saya ingat di tahun 2020 bulan Januari, ada penggunaan drone yang saya kaget karena begitu sangat presisi dan begitu sangat akurat mengejar siapa yang diinginkan," ujar dia.
Kepala Negara pun mencontohkan implementasi drone. Menurut dia, pernah ada seorang Mayor Jenderal (Mayjen) Qasem Soleimani yang merupakan Komandan tentara Pasukan Quds di Iran, tertembak drone yang dikendalikan dari jarak jauh.
Jokowi mengingatkan jajaran TNI Polri mengamati dan mengikuti perkembangan teknologi.
"Saat itu Mayjen Soleimani komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran, tertembak dari drone yang dipersenjatai. Akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak," ucap Jokowi.
Baca juga: Buka Rapim TNI AU 2024, KSAU Ucapkan Terima Kasih pada Prajurit yang Turut Jaga Ketertiban Pemilu
"Dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, Markas Amerika Serikat di Qatar," tambah dia.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (91.4%)