Jakarta -

Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap proyek normalisasi Kali Ciliwung kembali dilanjutkan tahun ini. BBWSC menargetkan proyek normalisasi dikerjakan sepanjang 500 meter.

"Kita harapkan bisa 500 meter. Kalau misalkan lebih juga lebih bagus," kata Kepala BBWSCC Kementerian PUPR Bambang Heri Mulyono saat ditemui di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024).

Bambang menyebut secara keseluruhan, proyek normalisasi Kali Ciliwung akan dikerjakan sepanjang 17 kilometer. Proyek normalisasi sepanjang 17 km itu setidaknya melintasi 18 kelurahan di Jakarta, antara lain Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru dan Bidara Cina.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sisanya kan tinggal 17 kilometer," ucapnya.

Sejauh ini, BBWSCC masih menunggu proses pembebasan lahan rampung. Pembebasan lahan menjadi tugas dari Pemprov DKI Jakarta.

"Kami menunggu lahan, kalau lahannya tersedia. Sudah ada yang bebas tapi kepastiannya kami akan koordinasi," ujarnya.

Bambang juga memastikan anggaran proyek normalisasi Kali Ciliwung tahun ini telah tersedia. Meski begitu, dia enggan memerinci nominalnya.

Dia mengatakan nominal anggaran bisa berubah tergantung kebutuhan. Bambang menjamin Kementerian PUPR akan memfasilitasi pendanaan untuk normalisasi Kali Ciliwung.

"Kalau memang lahannya tersedia kalau misal dananya kurang, kami akan minta kembali karena anggaran sudah kebijakan dari bapak menteri bahwa kita akan mendukung penyelesaian pembangunan tanggul normalisasi di Jakarta," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin membeberkan progres pembebasan lahan untuk normalisasi ini. Saat ini, tersisa sebidang tanah di salah satu RT Rawajati yang belum dibebaskan.

"RW 7 Kelurahan Rawajati itu tinggal satu bidang lagi, Cililitan kurang sedikit lagi," ucap Ika.

Dinas SDA menargetkan pembebasan 1 km lahan di tahun ini. Sejauh ini, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 130 miliar untuk pembebasan lahan tersebut.

"Tahun ini sekitar 1 km, dengan anggaran Rp 130 miliar (target) sampai Desember 2024 hanya untuk Rawajati, Cililitan dan Cawang," katanya.

Di sisi lain, Ika menyebut sebanyak 300 meter lahan di kawasan Cililitan telah dibebaskan. Sehingga, Ika memandang BBWSCC bisa segera mengeksekusi normalisasi tahun ini.

"Yang 2023 kan sudah dibebasin daerah Clilitan. Mereka masuk fisik tahun ini di 2024. Saya nggak bawa datanya, kalau nggak salah hampir sekitar 300 sekian meter, bisa masuk kok mereka. Cililitan ini bisa masuk tahun ini," imbuhnya.

(taa/fas)