Alasan Prabowo Tak Pilih Sri Mulyani Jadi Menkeu Baru, Menurut Prediksi Bloomberg

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

29 Feb 2024 : 16.40
Alasan Prabowo Tak Pilih Sri Mulyani Jadi Menkeu Baru, Menurut Prediksi Bloomberg

PIKIRAN RAKYAT - Media asing asal Amerika Serikat (AS), Bloomberg membocorkan prediksi sosok yang akan dijadikan Menteri Keuangan (Menkeu) RI oleh Prabowo Subianto, jika ia telah sah menjadi Presiden ke-8 RI nanti. Nihilnya nama Sri Mulyani menjadi sorotan khusus.

Prabowo diketahui memimpin hasil survei quick count 9 (hitung cepat) Pemilu 2024. Jika telah dinyatakan menang oleh KPU, menurut sumber Bloomberg, Prabowo akan mempertimbangkan setidaknya empat nama jadi Menkeu kabinetnya.

Empat sosok itu adalah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia, Royke Tumilaar.

Media itu lantas membeberkan alasan di balik ketiadaan nama Sri Mulyani dalam bidikan Prabowo Subianto. Menurut Bloomberg, Prabowo sejauh ini mengejar mantan bankir untuk menduduki posisi Menkeu.

"Sementara ia (Prabowo) mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya sambil menjunjung kehati-hatian fiskal," ujar Bloomberg, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 29 Februari 2024.

Bloomberg selanjutnya menjelaskan bahwa Menkeu baru punya tanggung jawab besar untuk membantu Prabowo membawa Indonesia menangani risiko geopolitik. Terutama, ketegangan relasi Amerika Serikat (AS)-China yang mengakibatkan gangguan rantai pasokan global.

"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sekaligus mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana belanja besar-besaran Prabowo," kata Bloomberg lagi.

Keempat sosok calon Menkeu pilihan Prabowo, dikatakan harus mampu mengelola pengeluaran besar-besaran yang dilakukan oleh Prabowo, yang diperkirakan akan mencapai Rp460 triliun, melebihi defisit anggaran seluruhnya pada tahun 2023.

Bloomberg menjelaskan, Prabowo mengisyaratkan fokusnya pada peningkatan hasil kesehatan dan pendidikan dengan program pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah bagi lebih dari 80 juta anak. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan usaha kecil.

Baca Juga: Berkat Sri Mulyani, 3 Mobil Listrik Ini Bebas Pajak PPnBM, Apa Saja?

Kata Sri Mulyani Soal Makan Siang Gratis

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menanggapi isu penganggaran program makan siang gratis yang diusung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dengan kemenangan telak di hasil real count sementara KPU, apakah benar program itu sudah mulai dianggarkan pemerintah?

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran program makan siang gratis akan terlebih dulu dilihat dari pagu indikatif. Ia menegaskan, saat ini pihaknya sedang mengkaji pagu indikatif sebagai perhitungan pagu anggaran yang tepat untuk melaksanakannya.

Program makan siang gratis, lanjut Sri Mulyani, akan diembankan kepada kementerian lembaga yang selaras sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja (renja) pemerintahan berikutnya.

“Kan ini nanti masih di dalam Program. Kalau detail ya kita lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif masing-masing Kementerian Lembaga,” kata Sri Mulyani, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

“Nah, ini nanti kita lihat dari existing program (program yang sudah ada) dengan apa yang akan masuk baru. Itu nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan. Semuanya sudah harus masuk di situ, ga ada yang on top. Gitu ya. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan Kementerian Lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada,” ujarnya lagi. ****

Sentimen: positif (100%)