Sentimen
Partai Terkait
China Mau Buat Pabrik Sendok dan Garpu di Indonesia, Ferdinand: Untuk Apa Ada Program Hilirisasi?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rencana China untuk membangun pabrik sendok dan garpu di Indonesia menuai pertanyaan dari Politkus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean.
Dalam keterangannya di aplikasi X, Ferdinand mengungkapkan keraguan terkait maksud dari program hilirisasi jika yang dibangun hanya pabrik sendok dan garpu.
Menurut Ferdinand, Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi sendok dan garpu sendiri tanpa harus mengandalkan China.
"Ya Tuhan, sendok garpu aja harus cina? Mengapa bukan kita?," timpalnya (22/2/2024) kemarin.
Ferdinand juga mempertanyakan konsep hilirisasi yang selalu digaungkan oleh pasangan Prabowo-Gibran jika ternyata pabrik sendok dan garpu yang diusung harus berasal dari China.
Hal ini menimbulkan keraguan baginya terhadap keseriusan dan keefektifan program-program yang diusung.
"Untuk apa kita bicara hilirisasi dan teknologi kalau pabrik sendok garpu aja harus Cina?," tandasnya.
Sebelumnya, Luhut mengungkapkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.
Proyek ini akan sejalan dengan pembangunan proyek pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).
Luhut menyatakan bahwa pabrik yang akan memproduksi turunan stainless steel ini akan dibangun seiring dengan kelanjutan pembangunan proyek pabrik petrokimia China di Kaltara.
China telah memberikan lampu hijau untuk angka investasi dalam proyek industri petrokimia tersebut, dan Luhut berharap tidak akan ada kendala bagi investasi ini.
Dengan rencana pembangunan kawasan khusus, Luhut juga berharap ini dapat membuka peluang bagi industri lokal dan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia yang sedang berkembang.
Lebih lanjut, Luhut juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi asing di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkat setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai.
Menurutnya, para investor sempat menunggu situasi politik Indonesia selesai karena adanya kontestasi politik.
Luhut optimis bahwa target investasi yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai, terutama setelah selesai Pemilu 2024 yang membawa optimisme dan kabar baik terhadap kepastian investasi dalam negeri.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (72.7%)