Jember (beritajatim.com) – Ada dua agenda politik elektoral sepanjang sisa tahun ini, yakni pemilihan gubernur Jawa Timur dan pemilihan bupati Jember. Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) segera berkonsolidasi.

“Kalau gubernur, terus terang kami pribadi mengusulkan Bu Khofifah untuk kembali menjadi gubernur Jawa Timur, karena mengingat ketokohan beliau, dan selama memimpin Jawa Timur juga banyak kemajuan,” kata Ketua DPC Partai Gerindta Jember Ahmad Halim, Senin (26/2/2024).

Bagaimana dengan calon bupati Jember? “Nah, kami masih mengevaluasi dan menunggu masukan-masukan serta usulan. Tapi kewenangan mutlak ada di DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Gerindra. Kami hanya memberi usulan dan masukan. Apapun perintah DPP, kami laksanakan sebaik-baiknya,” kata Halim.

Gerindra kemungkinan besar bisa mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dalam pilkada mendatang. Partai itu diperkirakan memperoleh 10 kursi DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk periode 2024-2029. Jumlah ini adalah jumlah minimal sebuah partai bisa mengusung sendiri kandidat kepala daerah.

“Memang kami masih menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum. Tapi dari hasil penghitungan internal dan rekapitulasi tingkat kecamatan, kami sudah bisa tahu komposisi perolehan kursi DPRD Jember,” kata Halim.

Jika mengacu Pemilihan Bupati 2020, Gerindra adalah satu dari lima partai politik yang mengusung Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman. Berdasarkan hasil Pemilu 2019, Gerindra hanya mengantungi tujuh kursi.

Namun saat ini dengan mengantungi sepuluh kursi, kandidat terkuat yang bakal diusung Gerindra dalam Pilbup Jember adalah kader sendiri, Muhammad Fawait, legislator DPRD Jawa Timur. [wir]