25 Februari 2024 10:53 WIB

Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa pelanggaran atau yang disebut kecurangan massif selalu terjadi dalam pemilu sejak orde baru.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa pelanggaran atau yang disebut kecurangan massif selalu terjadi dalam pemilu sejak orde baru.

"Pelanggaran yang biasa disebut kecurangan massif selalu terjadi dalam pemilu sejak orde baru, dan juga pemilu masa reformasi sejak 1999, sejak dimulainya pilpres langsung pertama pada tahun 2004 hingga pemilu 2009, 2014, 2019, dan bahkan 2024 pada saat dimulainya praktik pemilu serentak," kata Jimly dalam keterangannya, Sabtu (24/2).

Menurutnya, pelanggaran massif selalu terjadi saat pemilu dan cenderung semakin meningkat. Jimly mengatakan Pemilu 2024 menjadi puncaknya dan mendapat perhatian.

Minta Paslon 02 Hiraukan Usulan Hak Angket, Eks Sekjen PKB: Nggak Ada Hubungannya dengan Hasil Pemilu

"Pelanggaran massif selalu terjadi di semua pemilu, dan cenderung makin meningkat," kataya.

"Termasuk ketika dimulainya praktik sistem suara terbanyak tahun 2009 yang menyebabkan caleg internal parpol saling bersaing sendiri-sendiri, dan puncaknya pada pemilu serentak 2024 yang menyebabkan perhatian terpusat ke pilpres," jelasnya.