Sentimen
Positif (86%)
24 Feb 2024 : 13.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Gunung, Banyuwangi

Tokoh Terkait

Kak Seto: Kasus Perdagangan Bayi di Jakbar Fenomena Gunung Es

24 Feb 2024 : 13.05 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Kak Seto: Kasus Perdagangan Bayi di Jakbar Fenomena Gunung Es

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang biasa disapa 'Kak Seto' menyebut bahwa terungkapnya kasus perdagangan bayi oleh Polres Metro Jakarta Barat merupakan fenomena gunung es.

Menurut Kak Seto, meskipun terdapat lima bayi yang diamankan dalam perdagangan gelap tersebut, masih banyak kasus serupa yang belum terungkap lantaran tidak tercium aparat berwenang.

"Kami menekankan bahwa kasus perdagangan anak ini fenomena gunung es," kata Seto dalam jumpa pers, di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/2/2024) seperti dilansir Antara.

Oleh karena itu, Seto menekankan kerja sama masyarakat mulai dari level tetangga untuk peduli terhadap keberadaan dan hak anak di sekitar lingkungan tempat tinggal.

"Bahwa tugas perlindungan anak adalah juga di kalangan masyarakat, di tengah masyarakat sendiri dan bukan sekadar dibentuk dari atas (pemerintah), tapi juga dibentuk dari bawah atas kesadaran masyarakat," kata Seto menegaskan.

Seto juga mengusulkan agar Pemerintah DKI Jakarta membentuk unit khusus perlindungan anak di tingkat RT. Seto menyebutnya dengan istilah Sparta (Seksi Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga).

"Itu kan sudah terbentuk di beberapa kota atau kabupaten seperti Tangerang Selatan, Banyuwangi, dan Bengkulu Utara, dan kota lainnya. Waktu itu juga sudah ingin mengusulkan DKI juga punya sebagai ibu kota yang sebetulnya RT-nya banyak," kata Seto.

Dengan adanya unit perlindungan anak tingkat RT tersebut, kata Seto, kejadian serupa dapat dikurangi.

"Kalau ini ada yang menawarkan dan gejala-gejala akan membeli anak itu segera diwaspadai, segera dilaporkan dan RT ketua seksi perlindungan anak dan anggotanya juga bisa bertindak cepat. Jadi dalam hal ini mudah-mudahan Jakarta juga biss memiliki ini," kata Seto.

Sentimen: positif (86.5%)