WASHINGTON, iNews.id - Sanksi terbaru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia tak akan berpengaruh. AS menjatuhkan sanksi putaran baru terkait 2 tahun invasi ke Ukraina serta pembalasan atas kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Navalny meninggal tiba-tiba saat menjalani hukuman di penjara memicu spekulasi dirinya dibunuh dengan racun.

Sanksi lanjutan AS terhadap Rusia ini menargetkan lebih dari 500 orang serta entitas.

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan, sanksi terbaru AS menyerang kepentingan utama negaranya. Meski demikian, kata Antonov, Rusia tetap akan melindungi kepentingan tersebut.

“Pembatasan baru yang tidak sah ini merupakan upaya kurang ajar dan sinis untuk mencampuri urusan dalam negeri Federasi Rusia,” kata Antonov, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Sanksi AS mengincar perusahaan pemerintah Rusia yakni Sistem Kartu Pembayaran Nasional, operator sistem pembayaran Mir; SPB Bank, milik SPB Exchange SPBE; produsen emas Uzhuralzoloto, produsen pipa TMK; dan produsen baja besar Mechel.

Sistem Kartu Pembayaran Nasional menyatakan sanksi tersebut tidak akan memengaruhi operasional layanan pembayaran di dalam negeri.

AS juga menjatuhkan sanksi terhadap produsen mobil limusin mewah Rusia, Aurus.

Presiden Vladimir Putin justru memberikan mobil limusin Aurus kepada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sebagai hadiah. Kim menyukai mobil itu dan sempat merasakan duduk di dalam mobil dinas Putin saat berkunjung ke Rusia tahun lalu.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel: