Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Haruskah Komunitas Internasional Biarkan Israel Manipulasi Hukum?
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta Mahkamah Internasional (ICJ) membuat langkah nyata agar Israel menghentikan agresinya di wilayah Palestina.
Hal ini dikatakan Retno saat menyampaikan argumen sebagai masukan untuk memperkuat Advisory Opinion oleh Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.
Ia meminta komunitas internasional tidak membiarkan Israel memanipulasi penggunaan hukum internasional.
Baca juga: Menlu Retno Minta ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal
"Oleh karena itu, mari kita renungkan pertanyaan ini: haruskah komunitas internasional terus membiarkan Israel memanipulasi penggunaan hukum internasional untuk membenarkan tindakan ilegal mereka terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina?" ucap Retno dalam siaran di situs PBB dikutip Sabtu (24/2/2024).
Ia menyatakan, kesucian Mahkamah Internasional harus dijunjung tinggi. Retno tidak mau mosi hukum dari Mahkamah Internasional diabaikan maupun tidak diindahkan oleh Israel seperti hukum-hukum yang lain.
Sistem internasional seperti ICJ, didirikan dengan keyakinan bahwa setiap umat manusia dilindungi oleh hukum tanpa terkecuali.
Ia pun menggarisbawahi, tidak ada satu pun negara yang seharusnya kebal hukum.
Baca juga: Fadli Zon Ajak Parlemen Se-Asia Dukung Keadilan bagi Rakyat Palestina
"Harapan ada pada pengadilan ini, karena pengadilan ini adalah penjaga keadilan," ucapnya.
Lebih lanjut Retno menyampaikan, Israel jelas-jelas tidak punya niat menghormati, apalagi mematuhi kewajiban hukum internasional.
Sebab, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan tidak ada yang menghentikan Israel. Hal ini juga terlihat dari tindakan Israel di Gaza yang terus melanjutkan pemusnahan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil di Gaza.
Retno menilai, kematian hampir 30.000 jiwa tidak cukup bagi Israel. Pasalnya, Israel kembali hampir melancarkan serangan terhadap Rafah, yang menjadi satu-satunya pintu gerbang bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa ke Gaza.
"Tidak ada negara yang boleh diberi kebebasan untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan terhadap negara yang lebih lemah. Inilah sebabnya kita mempunyai hukum internasional," jelas Retno.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (48.5%)