Sentimen
Ong Sinshe: 23 Mantan Murid Saya Mengecewakan
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ong Sinshe merasa kecewa dengan 23 mantan muridnya yang tidak tamat belajar. Padahal, untuk membuka praktik terapi itu tidaklah semudah yang mereka lihat saat belajar di tempat Guru Ong di Komplek Perumahan Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat.
“Dalam menangani pasien seperti urat/meridian syaraf, dan patah tulang dan lainnya itu butuh pengalaman dan ilmu khusus, tidak sembarangan asal menanganinya, saya ajah memiliki izin dan pengalaman yang sudah diakui,” tutur Ong Sinshe.
Menurutnya, saat ini dia tidak berharap lagi kepada ke 23 mantan muridnya yang sudah pergi itu untuk kembali. Artinya, hubungan antara guru dan murid sudah tidak ada lagi.
”Andai mereka membuka praktik dan menangani pasien itu di luar tanggung jawab saya, apalagi sampai ada pasien bermasalah yang mereka tangani, itu jelas bukan menjadi urusan saya,” tegas Ong Sinshe yang mendapat ilmu terapi belajar dari leluhurnya.
Awalnya kata Ong Sinshe, para mantan muridnya tersebut merupakan harapannya untuk meneruskan ilmu terapi yang dimilikinya sekarang. Mengingat usianya yang akan menginjak 60 tahun, tenaga yang dimiliki Ong Sinshe tidak sepeti dulu lagi. “Puluhan pasien setiap hari saya layani mulai dari jam 6 pagi hingga kadang mau sampai sore hari, makanya butuh generasi penerus bagi saya untuk menjalankan pengobatan terapi ini, tapi kenyataannya banyak murid yang mengecewakan saya, murid yang diharapkan malah tidak serius bahkan pergi begitu saja setelah setahun belajar di tempat saya, pungkasnya. (azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ong Sinshe merasa kecewa dengan 23 mantan muridnya yang tidak tamat belajar. Padahal, untuk membuka praktik terapi itu tidaklah semudah yang mereka lihat saat belajar di tempat Guru Ong di Komplek Perumahan Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat.
“Dalam menangani pasien seperti urat/meridian syaraf, dan patah tulang dan lainnya itu butuh pengalaman dan ilmu khusus, tidak sembarangan asal menanganinya, saya ajah memiliki izin dan pengalaman yang sudah diakui,” tutur Ong Sinshe.
Menurutnya, saat ini dia tidak berharap lagi kepada ke 23 mantan muridnya yang sudah pergi itu untuk kembali. Artinya, hubungan antara guru dan murid sudah tidak ada lagi.
”Andai mereka membuka praktik dan menangani pasien itu di luar tanggung jawab saya, apalagi sampai ada pasien bermasalah yang mereka tangani, itu jelas bukan menjadi urusan saya,” tegas Ong Sinshe yang mendapat ilmu terapi belajar dari leluhurnya.
Awalnya kata Ong Sinshe, para mantan muridnya tersebut merupakan harapannya untuk meneruskan ilmu terapi yang dimilikinya sekarang. Mengingat usianya yang akan menginjak 60 tahun, tenaga yang dimiliki Ong Sinshe tidak sepeti dulu lagi. “Puluhan pasien setiap hari saya layani mulai dari jam 6 pagi hingga kadang mau sampai sore hari, makanya butuh generasi penerus bagi saya untuk menjalankan pengobatan terapi ini, tapi kenyataannya banyak murid yang mengecewakan saya, murid yang diharapkan malah tidak serius bahkan pergi begitu saja setelah setahun belajar di tempat saya, pungkasnya. (azw)
Sentimen: positif (98.4%)