Sentimen
Negatif (66%)
24 Feb 2024 : 04.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Disebut Jubir Prabowo Tidak Layak Dipanggil Ustaz, Shamsi Ali: Ustaz Itu Pengakuan

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

24 Feb 2024 : 04.11
Disebut Jubir Prabowo Tidak Layak Dipanggil Ustaz, Shamsi Ali: Ustaz Itu Pengakuan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Imam Islamic Center of New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali angkat suara. Terkait pernyataan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Dahnil Azhar Simanjuntak yang menyebut dirinya tidak layak dipanggil ustaz.

Pernyataan Dahnil diungkapkan melalui akun X pribadinya. Menanggapi unggahan Shamsi Ali terkait makan siang gratis.

Di unggahan tersebut, menampilkan video Rahayu Saraswati saat berbicara di televisi mengenai program makan siang gratis Prabowo-Gibran. 

Rahayu, yang diketahui keponakan Prabowo, menjelaskan, program makan siang gratis dilakukan secara bertahap. Pada 2029 ditarget 82,9 juta penerima manfaat.

Namun menurut Dahnil, unggahan itu menyebabkan disinformasi. Sehingga ia menyebut Shamsi Ali tak layah dipanggil ustaz.

"Bang Shamsi, maaf saya tidak panggil ustadz, karena agaknya sudah tak pantas, Anda menyebar potongan statement @RahayuSaraswati yang tak selesai, Anda ikut menebar disinformasi," kata Dahnil.

Lebih lanjut, Dahnil yang juga Juru Bicara Menteri Pertahanan itu menilai Shamsi Ali tak menerapkan tradisi tabayun. Atau mengecek kebenaran sebuah informasi.

"Anda sama sekali tidak punya tradisi tabayun. Tapi dipenuhi dengan benci dan dendam," ketus Dahnil.

Tidak tinggal diam, Shamsi Ali menjawab pernyataan Dahnil. Baginya, panggilan ustaz adalah pengakuan.

"Bung Dahnil, Ustadz itu bukan pemberian. Itu pengakuan. Yang mau akui silahkan. Yang tidak juga tidak penting," tegasnya.

Menurutnya, yang penting dari panggilan ustaz adalah subtansinya. Bukan sebutannya.

"Bukan pada 'kepentingan'. Aktualnya pada amar ma’ruf Nahi mungkar. Di situ Ustadznya seseorang. Dia Tidak pragmatis,” terangnya.

Soal video yang dipersoalkan. Shamsi Ali menantang Dahnil untuk membantah yang ada di video tersebut.

"Kalau postingan saya dianggap salah, bantah saja dengan fakta. Bukan tuduhan-tuduhan. Sama dengan film dokumentar Dirty Vote, mana bantahan substansinya? Yang ada tuduhan dan ancaman. Diakui atau tidak, memang pilpres ini mengalami kecurangan dan manipulasi TSM. Hasilnya tidak kredibel," pungkasnya.

(Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (66.5%)