Didampingi AHY, Jokowi Resmikan Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

23 Okt 2004 : 17.57
Didampingi AHY, Jokowi Resmikan Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow

RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024).

Dalam peresmian itu, turut mendampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru saja dilantik oleh Jokowi.

Selain AHY, turut mendampingi Jokowi juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Pj. Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit.

Jokowi mengatakan, peresmian Bendungan Lolak ini menjadi momen penting dalam upaya Indonesia menghadapi tantangan pengelolaan air dan energi di masa depan. 

Dengan dana investasi sebesar Rp2,02 triliun, Bendungan Lolak tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir, tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.

“Ke depan, urusan air, urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang, kalau kita tidak kelola mulai dari sekarang,” kata Jokowi dikutip dari situs resmi Presiden RI, Jumat (23/2/2024).

“Kita memiliki 4.400-an sungai, tetapi kita baru memiliki 292 bendungan. Untuk ilustrasi, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, Korea Selatan memiliki kurang lebih 20 ribu bendungan,” lanjut Jokowi.

Pembangunan Bendungan Lolak, yang memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare, menjadi langkah signifikan dalam memperbaiki disparitas tersebut. Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 29 persen di wilayah sekitar.

Jokowi melanjutkan, bendungan ini berkontribusi pada produksi energi melalui pemanfaatan listrik ecohydro, mendukung Bolaang Mongondow sebagai lumbung padi Sulawesi Utara. 

“Bisa menjadi air baku bagi masyarakat di Bolaang Mongondow, bisa mereduksi banjir sampai 29 persen, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi 29 persen dan juga untuk listrik ecohydro,” ucap Jokowi.

Dengan ini, pentingnya pengelolaan sumber daya air di Indonesia makin terlihat jelas.

“Ini kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas kurang lebih sama, air yang ada di negara akan bisa kita kelola dengan baik sehingga biar bermanfaat seperti Bendungan Lolak ini,” terang Jokowi.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan air dan energi tetapi juga memastikan bahwa Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan sumber daya yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Diharapkan, dengan makin banyaknya pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak, Indonesia akan mampu mengelola sumber dayanya dengan lebih efektif, mendukung pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyatnya. (*)

Sentimen: positif (99.6%)