Sentimen
Positif (99%)
23 Feb 2024 : 12.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Sumedang

Tokoh Terkait

10 Tips Antisipasi Puting Beliung dari BMKG, Panduan Keselamatan di Luar dan Dalam Ruangan

23 Feb 2024 : 19.00 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

10 Tips Antisipasi Puting Beliung dari BMKG, Panduan Keselamatan di Luar dan Dalam Ruangan

PIKIRAN RAKYAT - Angin puting beliung dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan dini. Pembentukan angin puting beliung ini juga sangat sulit dicegah karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal.

Itu sebabnya mempersiapkan rumah dan lingkungan sekitar Anda terlebih dahulu, mengetahui hal-hal penting untuk selamat dari angin puting beliung, dan memiliki rencana tentang di mana dan bagaimana berlindung atau mengungsi akan meningkatkan peluang Anda selamat jika terjadi bencana demikian.

Berikut tips dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi angin puting beliung.

Tips Antisipasi Puting Beliung

1. Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

2. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).

3. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.

4. Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

5. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

6. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.

7. Jika kita sedang di dalam ruangan tertutup. Tutup semua pintu dan jendela dengan rapat, mematikan seluruh aliran listrik di rumah/bangunan tersebut, dan mencari tempat yang aman serta hindari di dekat pintu atau jendela.

8. Jika di luar ruangan, jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya, Hindari area lain yang berpotensi ambruk seperti jembatan atau pohon tinggi, segera cari tempat aman, duduk berlutut dan pegang area belakang kepala.

9. Jika di dalam kendaraan. Keluar dari dalam kendaraan, dan segera cari tempat berlindung seperti bangunan yang kokoh.

10. Dengan kondisi ini, warga diimbau untuk mewaspadai bencana yang menghasilkan angin puting beliung. Persiapan yang dilakukan guna mengantisipasi bencana saat pancaroba diantaranya adalah mengecek kondisi pohon dan memangkas apabila sudah terlalu rindang /rapuh, atap rumah terutama terbuat dari bahan ringan dan lain sebagianya.

Penyebab Puting Beliung di Rancaekek

Sebelumnya, angin puting beliung sempat menyapu kawasan Rancaekek Bandung dan Jatinangor Sumedang pada Rabu 21 Februari 2024.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan faktor utama pemicu munculnya angin puting beliung di wilayah industri tersebut didorong oleh pesatnya pertumbuhan awan kumulonimbus berbarengan dengan turunnya hujan lebat.

"Tampak hujan ekstrem dari radar lokasi kejadian. Puting beliung merupakan dampak ikatan pertumbuhan awan CB dan berlanjut hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba dengan durasi singkat dan skala lokal," ujar Rahayu.

Intensitas hujan yang tinggi, menurut Rahayu dipengaruhi oleh suhu muka laut Indonesia yang saat ini relatif hangat sehingga mendukung penambahan suplai uap air ke udara.

"Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen," katanya.

Lagi dan lagi, ketidakstabilan pada udara ini memacu proses pertumbuhan awan kumulonimbus yang dikenal juga sebagai 'dalang' penggerak badai, petir, atau kilat.

"Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal," kata dia.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat masih terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

"Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis dampak cuaca ekatrem seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," kata dia.***

 

Sentimen: positif (99.2%)