Sentimen
Demokrat Tak Ingat Hinaan Terhadap Pemerintahan Jokowi
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Politikus Ferdinand Hutahaean menilai Partai Demokrat tidak ingat atau amnesia terhadap hinaannya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pasalnya meskipun baru masuk dalam Kabinet Indonesia Maju melalui dilantiknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN, Demokrat sudah merasa menjadi partai paling berjasa mengawal Jokowi.
Ferdinand menyampaikannya menanggapi sindiran Demokrat terhadap partai politik (parpol) dalam pemerintahan yang seperti oposisi.
"Hahahaha. Sudah merasa jadi partai paling berjasa mengawal Jokowi padahal baru setengah hari bergabung. Dia amnesia akan hinaan mereka pada pemerintahan Jokowi selama ini..!!" ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (22/2).
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyebut terdapat parpol dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap seperti pihak oposisi.
Mulanya Andi mengatakan Demokrat bersikap konsisten, jika di luar pemerintah, maka akan menjadi oposisi, dan kini setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam kabinet, maka mereka masuk dalam pemerintah.
"Kami konsisten, kalau kami di luar pemerintahan, ya kami oposisi. Kalau kami dalam pemerintahan, ya kami konsisten menjadi bagian dalam pemerintahan. Kami sekarang berada di pemerintahan pak Jokowi. Ada situasi kekosongan, hingga Presiden Jokowi menawarkan hal ini ya, kita timbang-timbang kan lebih bagus kami masuk dalam pemerintahan," kata Andi kepada wartawan di Kementerian ATR/BPN, Rabu, 21 Februari 2024, dikutip dari Viva.
Andi mengaku pihaknya tidak mengharapkan apapun dari pemerintahan Jokowi meski bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto, kemudian ia menyebut ada partai di dalam pemerintah yang bersikap seperti oposisi.
"Kami sebenarnya tidak punya ekspektasi, kami oposisi. Tapi kemudian ada penawaran dari presiden Jokowi itu, maka kami bergabung dalam pemerintahan, nah kami konsisten. Beda dengan partai yang berada di pemerintahan berlakunya seperti oposisi. Kalau kita tidak, oposisi ya oposisi, pemerintahan ya pemerintahan," ujarnya.
Sentimen: positif (98.3%)