Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yerusalem
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
Pangeran William Buka Suara soal Gaza, Ada Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pangeran William dari Kerajaan Inggris, tiba-tiba buka suara soal Gaza, Palestina. Ia menyerukan diakhirinya pertempuran sesegera mungkin.
Ini merupakan intervensi tak terduga darinya terhadap konflik Israel-Gaza. Pernyataannya soal ini jarang ia buat.
"Saya tetap sangat prihatin dengan besarnya korban jiwa akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Terlalu banyak korban jiwa," ujarnya menyinggung peristiwa 7 Oktober saat Hamas menyerang Israel dan dibalas dengan perang berkepanjangan oleh Perdana Menteri Netanyahu di Gaza, dimuat BBC dan Time, dikutip Rabu (21/2/2024).
"Saya, seperti banyak orang lainnya, ingin mengakhiri pertempuran secepat mungkin. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan kemanusiaan ke Gaza. Sangat penting bagi bantuan untuk masuk dan para sandera dibebaskan," tambahnya dalam pernyataan yang dibagikan Istana Kensington 20 Februari itu.
Menurutnya saat dihadapkan pada penderitaan besar, manusia seharusnya sadar pentingnya perdamaian permanen. Ditegaskannya ia percaya masih ada harapan.
"Kadang-kadang hanya ketika dihadapkan dengan besarnya penderitaan manusia barulah kita sadar akan pentingnya perdamaian permanen," tegasnya.
"Bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, kita tidak boleh menyerah pada nasihat keputusasaan. Saya terus berpegang teguh pada harapan bahwa masa depan yang lebih cerah dapat ditemukan dan saya menolak untuk menyerah," ujarnya lagi.
Pernyataan William mendapat balasan dari juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy. Ia mengklaim negaranya tentu ingin mengakhiri perang namun dengan syarat tertentu.=
"Israel tentu saja ingin mengakhiri pertempuran sesegera mungkin," katanya.
"Dan itu akan mungkin terjadi setelah 134 sandera dibebaskan, dan ketika ancaman Hamas ... dihancurkan," tambahnya.
Perlu diketahui, Pangeran William adalah anggota keluarga kerajaan pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina ketika ia melakukan perjalanan ke sana pada tahun 2018.
Selama tur empat hari tersebut, ia sempat disambut di Yerusalem oleh Presiden Israel saat itu, Reuven Rivlin dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah. Ia juga bertemu dengan Netanyahu, dan istrinya Sara.
Sementara itu karena serangan Israel di Gaza 29.000 warga telah tewas. Sementara 75% populasi mengungsi.
[-]
-
9 Update Perang Gaza, Korban Baru-Hamas Tak Terkalahkan(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)