Audit digital forensik dinilai langkah paling tepat dalam menyikapi kekacauan mengenai Sirekap.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md mendorong pelaksanaan audit digital forensik terhadap Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 atau Sirekap. Hal ini menyusul banyaknya temuan masalah terkait alat bantu pendokumentasian hasil penghitungan suara dari KPU tersebut.

“Kekacauan Sirekap Digital KPU perlu dijawab dengan dilakukannya Audit Digital Forensic atas Sirekap dan Sistem Data Server KPU,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2).

Eks Menko Polhukam itu meminta penyelenggara Pemilu segera menindaklanjuti berbagai aduan dari masyarakat, terutama soal Sirekap. Dia berharap pengauditan Sirekap dijalankan oleh lembaga independen.

Mahfud Md Tegaskan akan Terus Berjuang untuk Demokrasi dan Keadilan

“Yang mengaudit harus lembaga independen, bukan lembaga yang berwenang. Sudah deras usul dari masyarakat agar KPU memenuhi usul dilakukannya audit digital tersebut,” ujar Mahfud.

Sebelumnya, penghentian sementara rekapitulasi suara Pemilu 2024 di tingkat kecamatan karena Sirekap bermasalah memicu protes dari berbagai kalangan.

Mardani Ali Sera, salah satunya, menilai keputusan KPU dalam menyetop sementara rekapitulasi suara berkaitan Sirekap tidak tepat. Deputi Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) itu menyebut kebijakan tersebut tak sesuai aturan.

“KPU ini salah ketika menghentikan proses perhitungan. Salah ketika Sirekap diperbaiki dan manual diberhentikan, itu salah karena menyalahi UU,” kata Mardani dalam keterangannya, Senin (19/2).

Alih-alih fokus pada perbaikan sistem, Mardani mendorong kelanjutan rekapitulasi suara secara manual. Dia meyakini itu adalah cara terbaik.

“Segera kembali ke jalan yang benar, balik ke rekapitulasi manual,” ujar caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta I itu.