Setelah Inggris, Giliran Kapal Kargo Milik AS Diserang Rudal Houthi
iNews.id Jenis Media: Nasional
DUBAI, iNews.id - Kapal kargo milik Amerika Serikat (AS) berbendera Yunani, Sea Champion, mendapat serangan dua rudal saat berlayar di Teluk Aden, Senin (19/2/2024). Pihak Sea Champion meminta bantuan militer setempat untuk pertolongan.
Tak ada korban dalam serangan itu, kedua rudal meledak sekitar 10 sampai 15 meter dari kapal.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) juga mendapat laporan dari Sea Champion yang posisinya saat itu sekitar 100 mil dari pelabuhan Aden, Yaman. Laporan mengungkap terjadi ledakan di dekat kapal.
Sementara itu sumber di kementerian pelayaran Yunani mengungkap, kapal Sea Champion dengan 23 kru sedang berlayar dari Argentina menuju Aden membawa gandum saat diserang.
Sumber itu menambahkan dua rudal ditembakkan dalam waktu berbeda dan meledak di dekatnya. Efek ledakan menyebabkan jendela kapal hancur.
Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey maupun UKMTO memastikan seluruh kru, termasuk warga negara Yunani, selamat dan melanjutkan ke pelabuhan tujuan berikutnya.
Sebelumnya kelompok Houthi mengklaim berhasil menyerang kapal kargo teregistrasi Inggris berbendera Belize, Rubymar, pada Minggu
(18/2/2024). Kapal itu dalam kondisi yang nyaris tenggelam. Seluruh kru kapal selamat setelah melarikan diri tak lama usai ledakan.
Ambrey menyatakan kapal diserang di Selat Bab Al Mandab di lepas pantai Yaman. Kapal itu dalam pelayaran dari Khor Fakkan, Uni Emirat
Arab, menuju Varna, Bulgaria.
“Kapal yang bermuatan setengah itu melambat sesaat dari kecepatan 10 menjadi 6 knot dan menyimpang dari jalur, kemudian menghubungi Angkatan Laut Djibouti, sebelum kembali ke jalur dengan kecepatan sebelumnya,” bunyi pernyataan Ambrey.
Kelompok Houhti Yaman menyerang kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris, di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang diserang pasukan Zionis.
Serangan itu menyebabkan banyak kapal dagang negara Barat menghindari perairan tersebut karena khawatir akan menjadi target. Beberapa kapal kargo terkena rudal, bahkan ada yang disandera.
Awalnya, Houthi hanya mengincar kapal Israel atau yang terkait dengan negara Yahudi itu, namun diperluas mengincar kapal-kapal dagang AS dan Inggris setelah kedua negara menyerang wilayah Yaman.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (99.9%)