Empat desa di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo yakni Desa Kedungbanteng, Banjarpanji, Banjarasri dan Kalidawir ditetapkan sebagai wilayah Tanggap Darurat Bencana Banjir oleh pemerintah setempat.

Genangan air di empat desa itu berada dipuncaknya, Sabtu (17/2/2024) sore kemarin. Genangan air semakin meninggi dengan yang terparah berada di Desa Kedungbanteng. Air kurang lebih setinggi 30 sentimeter itu sudah memasuki rumah warga.

Alhasil sebagain warga diungsikan di Balai Desa Kedungbanteng sebanyak 25 orang, dan Balai RT 08 sebanyak 38 orang.

Ahmad Muhdlor Bupati Sidoarjo dalam peninjauannya di keempat desa itu mengatakan, banjir yang selalu langganan terjadi di sana bukan hanya karena faktor cuaca, tapi juga karena faktor alam penurunan tanah diwilayah itu.

“Masalahnya itu subsidence (penurunan muka tanah) tahun ini berapa, ini yang mengkhawatirkan,”ucap Bupati Sidoarjo dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).

Gus Muhdlor sapaan akrabnya mengatakan, saat ini pemerintah kabupaten berupaya mengangani dulu para warga terdampak, seperti memenuhi kebutuhan air bersih hingga makanan.

“Kita akan gunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk menangani bencana ini,”ucapnya.

Sementara untuk penanganan banjir, dilakukan dengan memaksimalkan pompa air yang ada dan menambah blower air untuk menyedot genangan. Hasilnya, dia mengklaim saat ini volume genangan air lebih tinggi dari kejadian sebelum-sebelumnya.

Begitu juga untuk penanggulan sungai, menurutnya diperlukan supaya dapat maksimal menampung genangan air yang disedot dari pemukiman warga.

“Penangulan sungai avoer Kedungbanteng sepanjang 800 meter setiap sisi akan kita eksekusi ditahun 2025, tapi tahun ini akan ada penanggulan sepanjang 200 meter,”ujarnya. (bil)