Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Andalas
Kasus: teror
Tokoh Terkait
Pengisi Film "Dirty Vote" Mengaku Diteror, Ada Upaya Peretasan Akun WhatsApp
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengisi film Dirty Vote Feri Amsari mengaku mendapatkan teror dari pihak yang tidak diketahui.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas itu adalah salah seorang dari tiga pengisi film yang menceritakan kecurangan pemilu.
Menurut Feri, teror atau ancaman itu datang setelah film itu tayang. Feri menuturkan, teror juga dirasakan dua pengisi film lainnya yakni, Bivritri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar.
Baca juga: Jokowi Belum Nonton Film Dirty Vote
"Serangan secara personal, setelah film (tayang), Whatsapp kita ketiga orang mau dikuasai, tetapi tim IT sudah ada, tidak hanya satu jam balik lagi," ujarnya saat ditemui di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2/2024).
Ancaman lain berupa makian dan ancaman lain di sosial media juga masif terjadi. Namun Feri dan dua pengisi film lainnya mengaku tak menganggap ancaman di sosial media itu.
"Ancaman lain saya pikir maki-maki di medsos bukan saya anggap ancaman, seluruh hal kita coba netralisasi dengan cara positif," tutur dia.
Feri mengatakan, tidak hanya pengisi yang tampil dalam visual film, sejumlah kru tim pembuat film Dirty Vote juga mengalami teror, seperti diikuti oleh sosok yang tidak diketahui.
Namun tim pembuat film solid untuk tidak menganggap teror tersebut sebagai hal yang serius.
Baca juga: Namanya Disebut dalam Film Dirty Vote, Heru Budi: Enggak Apa-apa, Terima Kasih...
"Karena malu juga kan, Bivitri sudah mengeluarkan pernyataan, malu kami sama teman jurnalis di daerah, teman2 buruh di daerah, mereka punya pengalaman lebih dari itu, baru ini saja sudah cuap-cuap, jadi tidak merasa itu ancaman," imbuh dia.
Feri juga menegaskan, ancaman tersebut tidak membuat gentar para koalisi masyarakat sipil untuk terus meneriakan kecurangan pemilu 2024.
"Katakan kami tidak takut dan jangan dianggap membuat kami takut. Katakan ke publik masyarakat sipil tidak takut," pungkasnya.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (100%)